Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik ditandai peningkatan glukosa darah disebabkan oleh defisiensi atau resistensi insulin. Salah satu pengobatan DM adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur. Sholat termasuk olahraga yang baik, gampang, dan cocok untuk semua orang. Sholat adalah ibadah umat muslim yang terdiri dari perkataan, diucapkan lidah dan dikerjakan dengan gerakan tubuh. Gerakan dalam sholat tersebut adalah berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, gerakan telapak tangan, ruku’, turun dan berdiri, gerakan telapak kaki, sujud, duduk dan salam yang dilakukan secara berulang. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh aktivitas sholat terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus di RSUD Kertosono. Desain penelitian yang digunakan eksperimen one group pre test-post test desain, pengambilan sampel secara purposive sampling pada pasien di poli penyakit dalam RSUD Kertosono. Sampel terdiri dari 26 penderita. Uji yang digunakan paired sample test. Tingkat kepercayaan 95 % dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah sebelum sholat memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari pada nilai rata-rata glukosa darah sesudah sholat. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara glukosa darah sebelum dan sesudah sholat.Aktivitas sholat terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah. Diduga adanya penggunaan kelebihan glukosa dalam darah sebagai energi oleh sel, yang disebabkan oleh pengikatan GLUT-4 ke permukaan sel dan peningkatan transport glukosa. Tetapi peneliti tidak tahu apakah faktor psikologis (tuma’ninah) dalam sholat juga mempengaruhi kadar glukosa darah. Kata kunci : Diabetes melitus, glukosa darah dan sholat.
Copyrights © 2024