cover
Contact Name
Isnanto, S.Kep., Ns., MAN
Contact Email
-
Phone
+62274517065
Journal Mail Official
jurnal@stikesbethesda.ac.id
Editorial Address
Johar Nurhadi Number 6 Kota Baru
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 23387947     EISSN : 25020439     DOI : https://doi.org/10.35913/jk.v8i1.196
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kesehatan (e-ISSN: 2502-0439, p-ISSN: 2338-7947) merupakan jurnal yang meliputi bidang keperawatan dengan cakupan Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Gerontik, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Manajemen dan Paliative Care. Jurnal Kesehatan publish 2 kali dalam setahun, setiap bulan Januari dan Juli dan dipublish oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum. Jurnal Kesehatan sudah terakreditasi oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) dikelola oleh Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia.
Articles 173 Documents
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUANG OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA 2014 Retnaningsih, Ika; Palupi, Niken WN; Prawesti, Indah
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin, hormon prolaktin, reflek prolaktin dan reflek let down. Salah satu cara untuk merangsang hormone oksitosin dengan pijat oksitosin. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Sectio Caesarea Di Ruang Obstetri-Ginekologi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta 2014”. MetodePenelitian: Rancangan penelitian ini adalah One-group pra-post test design. Populasi yang digunakan yaitu ibu yang melahirkan post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Bethesda yang rata-rata setiap bulannya adalah 20 orang sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 20 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling. Uji statistik dengan menggunakan uji paired t test.Hasil Penelitian: Hasil uji paired t test pijat oksitosin diperoleh p value < α (0,05) yaitu .000. Kesimpulan: Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post Sectio Caesarea. Saran: Pijat Oksitosin dapat dipakai sebagai Standar Prosedur Operasinal (SPO) Perawatan Payudara di Rumah Sakit Bethesda dan mendukung program Rumah Sakit Sayang Ibu Balita (RSSIB). Kata Kunci : Pijat oksitosin - Pengeluaran ASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SKIZOFRENIA DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MEMBAWA PASIEN SKIZOFRENIA BEROBAT KE PUSKESMAS DI DESA BANARAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA JULI 2014 Pristiwanto, Pentana Akhir; Ngapiyem, Ruthy; Permitasari, Lisa
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) tahun 2009 memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa. Skizofrenia merupakan jenis gangguan jiwa yang paling banyak terjadi. Angka kejadian skizofrenia yang tinggi menjadi alasan perlunya untuk meningkatkan pemahaman individu tentang skizofrenia, sehingga mampu memberikan pelayanan pada anggota keluarga dengan skizofrenia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang skizofrenia dengan motivasi keluarga untuk membawa berobat pasien skizofrenia berobat ke puskesmas di Desa Banaran Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta Juli 2014. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 76 orang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 51 orang dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Analisa data menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Hasil tingkat pengetahuan keluarga tentang skizofrenia dalam kategori baik sebanyak 70,59%, sedangkan motivasi keluarga untuk membawa pasien skizofrenia berobat ke Puskesmas dalam kategori sedang sebanyak 62,75%. Hasil uji analisis Chi Square menunjukkan hasil X2 hitung sebesar 4,59sedangkan X2 tabel 9,49. Sehingga X2 hitung= 4,59< X2 tabel= 9,49. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang skizofrenia dengan motivasi keluarga untuk membawa berobat pasien skizofrenia berobat ke puskesmas di Desa Banaran Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta Juli 2014. Saran: Diperlukan penelitian lanjut untuk mengetahui apa yang memotivasi keluarga membawa pasien skizofrenia berobat ke puskesmas. Kata Kunci: Skizofrenia – Pengetahuan – Motivasi – Keluarga
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KOMUNIKASI SBAR DALAM REKAM MEDIS TERINTEGRASI RUANG RAWAT INAP III RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA FEBRUARI-MARET 2014 Mariani, Paula Dianti; Sudarta, Wayan; Listyaningsih, Enik
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, motivasi terhadap pelaksanaan dokumentasi komunikasi SBAR ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Februari-Maret 2014. Penelitian ini merupakan analisis observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah perawat pelaksana Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan pendidikan D III Keperawatan dengan metode purposive sampling. Hasil dari 56 responden, pengetahuan tinggi 29 (51,8%), sedang 21 (37,5%) dan rendah 6 (10,7%), sikap baik ada 47 (83,9%) dan sikap tidak baik ada 9 (16,1%), motivasi tinggi 36 (64,3%), sedang 15 (26,8%) dan rendah5 (8,9%). Kelengkapan dokumentasi komunikasi SBAR ada 14 (25%) dan tidak lengkap ada 42 (75%). Hasil uji Chi-Square menunjukan ada pengaruh antara motivasi terhadap pelaksanaan dokumentasi menunjukkan bahwa p value = 0,03( ן൏< 0,05), Berarti Ho ditolak H ן൏diterima yaitu ada hubungan antara motivasi terhadap pelaksanaan dokumentasi komunikasi SBAR oleh perawat pelaksana dalam rekam medis terintegrasi ruang rawat inap III Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta Februari-Maret 2014 hasil pengaruhnya agak rendah. Rekomendasi penelitian ini adalah diadakan penyegaran kembali tentang pelaksanaan dokumentasi komunikasi SBAR secara periodik bagi perawat pelaksana di lingkungan Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta, sehingga akan meningkatkan pengetahuan perawat dan kualitas layanan keperawatan serta meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan faktor yang berhubungan dalam pelaksanaan dokumentasi adalah sikap hasilnya 0.292dan motivasi 0.537.
EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI TERSTRUKTUR TERHADAP PENCEGAHAN DEPRESI DAN SPASTISITAS OTOT PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SOLO Ikaningtyas, Nurlia; Sitorus, Ratna; Sukmarini, Lestari
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler utama di Amerika Serikat dan dunia. Pasien stroke mengalami berbagai komplikasi diantaranya depresi dan spastisitas otot. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mobilisasi dini terstruktur terhadap pencegahan depresi dan spastisitas otot pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo. Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental post test non equivalent control group. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 29 responden didapatkan dengan menggunakan consecutive sampling, dibagi menjadi kelompok intervensi sebanyak 14 responden yang diberikan mobilisasi dini terstruktur dan kelompok kontrol sebanyak 15 responden yang diberikan mobilisasi dini standar rumah sakit. Evaluasi penelitian ini dilakukan pada hari ke delapan dengan menggunakan Zung Depression Scaledan Asworth Scalepada kedua kelompok tersebut. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kejadian depresi antara kelompok intervensi dan kontrol (p value= 0,002) dan tidak ada perbedaan yang signifikan tentang kejadian spastisitas antara kelompok intervensi dan kontrol (p value= 1,00) setelah diberikan mobilisasi dini terstruktur. Kesimpulan: Ada perbedaan kejadian depresi antara kelompok intervensi dan kelompok kontol dan tidak ada pebedaan yang signifikan kejadian spasitas antara kelompok intervensi dan kontrol Saran: Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai mobilisasi dini terstruktur dengan menambah waktu pengukuran spastisitas otot dan memperhatikan variable confounding letak dan luas lesi. Kata kunci :depresi; mobilisasi dini terstruktur; stroke iskemik; spastisitas otot.
PERBEDAAN TINGKAT STRESS SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI MUSIK MOZART PADA TUNA DAKSA DI PUSAT REHABILITASI TERPADU PENYANDANG CACAT YOGYAKARTA Destiyanti, Asteria; Saputro, Dwi Nugroho Heri; Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Mozart Pada Tuna Daksa di Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Yogyakarta Maret 2014”. Latar belakang: Stres adalah suatu keadaan yang dialami setiap orang berupa respon tubuh yang tidak spesifik terhadap tekanan yang didapatkan secara tidak disengaja terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, atau berupa pembebanan yang diperoleh dan tidak dapat dihindari. Ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Musik adalah salah satu terapi yang digunakan untuk mengurangi stress. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Mozart pada Tuna Daksa di Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Yogyakarta Maret 2014. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimendengan rancangan penelitian Time Series Design. Teknik samplingyang digunakan adalah NonProbability samplingjenis Sampling Kuota. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik Mozart dengan menggunakan instrument PSS (Preceived Stress Scale) untuk mengetahui tingkat stress. Uji normalitas data menggunakan shapirowilk test. Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil: Hasil uji Wilcoxon didapatkan p= 0,001, dengan demikian terdapat perbedaan antara Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan bermakna antara tingkat stress sebelum dan sesudah terapi musik Mozart. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan lebih banyak responden, menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
HUBUNGAN PAPARAN ALERGEN DAN LATIHAN DENGAN TERJADINYA SERANGAN ASMA PADA PASIEN ASMA Ekarini, Ni Luh Putu
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas. Prevalensi kejadian asma masih terus mengalami peningkatan setiap tahunnya baik di dunia maupun di Indonesia. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu dominan terjadinya serangan asma pada pasien asma. Metode : Desain pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah responden adalah 118 orang (60 pasien asma persisten dan 58 pasien asma intermiten). Hasil : Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor pemicu dan karakteristik yang berhubungan dengan terjadinya serangan asma adalah paparan alergen (p value= 0,006), exercise(latihan) (pvalue= 0,042) dan pekerjaan (pvalue= 0,095). Hasil analisis multivariat diketahui bahwa paparan alergen dan exercise(latihan) adalah faktor yang paling dominan dengan terjadinya serangan asma pada pasien asma. Kesimpulan dan Saran : Diharapkan pemberian asuhan keperawatan, khususnya pengkajian keperawatan yang berfokus pada faktor-faktor pemicu lebih dikembangkan sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan bisa terfokus hanya pada faktor pemicu yang menjadi masalah pasien. Kata kunci :faktor pemicu, pasien asma serangan asma ABSTRACT
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUHAN TIGABELAS SENDANGAGUNG MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 Intening, Vivi Retno; Esti S, Aprililia
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Status gizi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita. Secara fi sik anak dengan gizi kurang dan gizi buruk mengalami gangguan pertumbuhan dan mudah terkena penyakit infeksi. Gizi kurang atau buruk akan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah, sehingga tidak mampu bersaing dan pada jangka panjang akan menjadi ancaman hilangnya generasi bangsaTujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Dukuhan Tiga belas Sendangagung Minggir Sleman Yogyakarta.Metode: Metode penelitian adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah quota sampling sebanyak 30 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan analisis multivariat dengan regresi logistik.Hasil: Hasil pengujian dari Chi-square, tingkat kemaknaan α=0,05dengan analisis hubungan tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, dengan status gizi balita adalah nilai p=(0,281); (0,348); (0,725), dimana p>α maka tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, dengan status gizi balita. Hasil dari pengetahuan ibu tentang gizi balita adalah 0,033; dimana p<α, maka ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita. Asupan nutrisi balita dengan nilai p=0,016, dimana p<α maka terdapat hubungan antara asupan nutrisi dengan status gizi balita. Analisis regresi logistik menunjukkan faktor pengetahuan ibu tentang gizi balita berhubungan dengan status gizi balita serta tingkat keeratan yang rendah C=0,309. Faktor yang berhubungan dengan status gizi balita adalah asupan nutrisi dengan nilai p sebesar 0,016, nilai OR sebesar 18,000 dan tingkat keeratan C=0,562.Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dan asupan nutrisi dengan status gizi balita di Dukuhan Tigabelas Sendangagung Minggir Sleman Yogyakarta.Saran: Peneliti lain diharapkan untuk meneliti tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan status gizi balita, dengan lingkup penelitian yang lebih luas .Kata kunci: analisis faktor – balita – status gizi.ABSTRACTBackground: Nutrition status affects the growth and development of infants . Physically, children with malnutrition and malnutrition impaired growth and susceptible to infectious diseases. Malnutrition or bad will have a lower intelligence level, so it is not able to compete and in the long term will be the threat of loss of future generationObjective: The research was conducted to know the factors relating to the nutritional status of toddler in Dukuhan Tigabelas Sendangagung Minggir Sleman, Yogyakarta.Methods: The study was observational that used correlation design, cross sectional approach and quota sampling. There were 30 samples. The analysis of the data used were univariate, bivariate, and multivariate analysis to the logistic regression.Results: The results of the Chi-square test, signifi cance level α=0.05 to the analysis of the correlation between mother’s education, mother’s occupation, the family income, to the nutritional status of children was the value of p=(0,281); (0.348); (0.725), where p>α then the result is no relationship between the level of mother’s education, mother’s occupation, family income, to the nutritional status of children. Result of knowledge of mothers about nutrition toddler is 0.033; where p<α, then there is a relationship between nutritional knowledge of mothers about to the nutritional status of children. Premises toddler nutrition value of p=0.016, where p<α then there was a relationship between nutrient intake to the nutritional status of toddler. The analysis of logistic regression showed maternal factors on nutritional knowledge related to the nutritional status of toddler and low levels of closeness C=0.309. The factors relating to the nutritional status of children was the intake of nutrients to the P value of 0.016, OR value of 18,000 and the level of closeness C=0.562. Conclusion: Knowledge of mothers about toddler nutrition and nutrition are factors relating to the nutritional status of toddler in Dukuhan Tigabelas Sendangagung Minggir Sleman, Yogyakarta.Suggestion: Other researchers are expected to examine the other factors relating to the nutritional status of children, to the a broader scope of research.Keywords: factor analysis - toddlers -nutritional status
HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT, BIDAN TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI YOGYAKARTA 2015 Sukoco, Suryo; Sudarta, Wayan; Listyaningsih, Enik
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga tidak ada satu gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi, gaya kepemimpinan kepala ruang diharapkan meningkatkan kinerja bawahannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja. Tujuan : Mengetahui hubungan antara persepsi perawat dan bidan tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dan kinerja perawat dan bidan pelaksana Di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tahun 2015. Metode : Survey analitik dengan pendekatan cross sectional , menggunakan teknik pengambilan total sampel dengan jumlah 41 orang. Pengumpulan data gaya kepemimpinan menggunakan kuesioner, kinerja dengan lembar observasi, telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data secara univariat dan bivariat. Analisis telah dilakukan uji chi square secara program komputer dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil : Hasil chi square P (0,783) > alfa (0,05), maka H0 diterima dan Hα ditolak berarti tidak ada hubungan antara persepsi perawat dan bidan tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat dan bidan pelaksana di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tahun 2015. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara persepsi perawat dan bidan tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat dan bidan pelaksana di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tahun 2015. Saran : Direktur RSUB Lempuyangwangi Pelatihan gaya kepemimpinan, Karu menggunakan gaya kepemimpinan sesuai situasi dan kondisi.Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan – kinerja – perawat dan bidan.ABSTRACTBackground: Leadership styles have advantages and disadvantages so that no one leadership style that is effective in all situations, leadership style head space is expected to improve the performance of subordinates. Performance is shown the real behavior of each person as job performance. Objective: To determine the relationship between the perception of nurses and midwives about the leadership style of head space and the performance of nurses and midwives implementing at Lempuyangwangi Bethesda Hospital Yogyakarta in 2015. Methods: Survey analytic with cross sectional approach, using the technique of taking the total sample with the number of 41 people. Leadership style data collection using questionnaires, the performance of the observation sheet, has been tested for validity and reliability. The analysis of univariate and bivariate data. Research has been conducted chi square test is a computer program with a signifi cance level α = 0.05. Results: The results of chi square P (0.783)> alpha (0.05), then H0 is accepted and rejected Hα means there is no connection between the perception of nurses and midwives about the leadership style of head space with the performance of nurses and midwives executive at Bethesda Hospital Yogyakarta Lempuyangwangi in 2015. Conclusion: There is no relationship between the perception of nurses and midwives about the leadership style of head space with the performance of nurses and midwives implementing at Lempuyangwangi Bethesda Hospital Yogyakarta in 2015. Suggestion: Director of RSUB Lempuyangwangi leadership style training, the head space using a leadership style appropriate to the circumstances.Keywords: Leadership Style - performance - a nurse and midwife
HUBUNGAN MOTIVASI KESEMBUHAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI RS KHUSUS PARU RESPIRA YOGYAKARTA Febryanto, Dwi; Ngapiyem, Ruthy
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Motivasi diperlukan untuk mendorong semangat dan meningkatkan kedisiplinan agar patuh terhadap program pengobatan Tuberkulosis sebab ketidakpatuhan akan menyebabkan kesembuhan rendah, kematian tinggi, kekambuhan meningkat, penularan kuman pada orang lain meningkat, dan terjadinya resistensi kuman terhadap obat anti tuberkusosis sehingga tuberkulosis paru sulit disembuhkan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Yogyakarta. Metode: Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah pasien Tuberkulosis Paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta yang dalam tahap pengobatan TB selama enam bulan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah responden 25 orang. Metode mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Hasil: Penelitian ini telah dilakukan uji menggunakan Chi squere dengan manual dengan tingkat kemaknaan α=0,05 dan didapatkan nilai hitung 11,421 dan nilai tabel 5,991 maka Ho ditolak dan Hα diterima yang berarti ada hubungan antara motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta tahun 2016, kemudian dilakukan uji keeratan didapatkan 0,559 yang berarti hubungan agak rendah. Kesimpulan: Ada hubungan antara motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta tahun 2016. Saran: saran ditujukan kepada RS Khusus Paru Respira Yogyakarta agar selalu memberikan penyuluhan kepada pasien Tuberkulosis Paru untuk tetap patuh terhadap program pengobatan.Kata kunci: Motivasi kesembuhan - Kepatuhan minum obat - Tuberkulosis ParuABSTRACTBackground: Motivation is needed to encourage and improve the discipline to adhere to TB treatment programs because of non-compliance will lead to lower recovery, higher mortality, increasing recurrence, increasing transmission of germs to others, and occurrence of bacteria resistance to anti tuberkusosis that makes it diffi cult to cure. Objective: This study was conducted to determine the relationship between healing motivation and medication compliance of adult patient with pulmonary tuberculosis in Pulmonary Hospital Yogyakarta. Methods:The study design was a cross sectional correlation, the population in this study was patient with pulmonary tuberculosis in Respira Pulmonary HospitalYogyakarta who were on the stage of TB treatment for six months with accidental sampling result 25 people as the respondent. Data collection used questionnaire. Results: This research was conducted by using Chi square manuallu with the signifi cance level α = 0.05. It this obtained that calculated value = 11,421 and table value = 5,991 therefore. Ho is rejected and Hα is accepted which means there is a relationship between healing motivation and medication compliance of adult patient with pulmonary tuberculosis in Pulmonary Hospital Yogyakarta in 2016. The level of closeness C = 0,559 which means the relationship is rather low. Conclusion: There is a relationship between healing motivation and medication compliance of adult patient with pulmonary tuberculosis in Pulmonary Hospital Yogyakarta in 2016.Advice: Advice addressed to Respira Hospital to always provide conceling/ education on treatment programs complince for patients with pulmonary tuberculosis.Keywords: Healing motivation - medication compliance - tuberculosis
PENGARUH MASASE PUNGGUNG TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DENGAN INSOMNIA DI PSTW ABIYOSO YOGYAKARTA Kustanti, Christina Yeni; Dermawan, Benny
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Proses menua pada lansia akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada fi sik, mental serta psikososial yang berpengaruh pada kualitas tidur pada lansia. Seseorang akan tertidur jika telah merasa nyaman dan rileks. Masase punggung merupakan salah satu tindakan memberi kenyamanan yang dilakukan pada punggung untuk meredakan ketegangan, merilekskan dan meningkatkan sirkulasi. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh masase punggung terhadap kualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta Tahun 2015. Metode: Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di PSTW Abiyoso Sleman Yogyakarta 2015 yang berjumlah 126 lansia dengan sampel yang diperoleh berjumlah 19 lansia dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur insomnia menggunakan Insomnia Rating Scale (IRS) dan Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Analisa data menggunakan McNemar Test dengan signifi kansi α = 0,05. Hasil: Didapatkan nilai p < α dengan hasil perhitungan pretest dan posttest p= 0,000. Kesimpulan: Ada pengaruh antara masase punggung terhadap kualitas tidur pada lansia dengan insomnia di PSTW Abiyoso Sleman Yogyakarta Tahun 2015. Saran: Terapi masase punggung dapat menjadi salah satu terapi dalam meningkatkan kualitas tidur lansia yang mengalami insomnia di PSTW Abiyoso Sleman Yogyakarta.Kata Kunci: Masase punggung – Kualitas tidur – Insomnia – LansiaABSTRACTBackground: The aging process in the elderly would possibly cause some changes in physical, mental and psychosocial that infl uence to the sleep quality of elderly. Someone would fall asleep if they already felt comfortable and relaxed. Back massage is one of treatment by giving comfort on the back to relieve tension, increase circulation, and relaxation. Objective: The research was done to identify the effect of back massage on sleep quality in elderly with insomnia of PSTW Abiyoso Sleman Yogyakarta 2015. Methods: This research used pra-eksperimental with one-group pretest-posttest design. Population of this research was 19 elderly in PSTW Abiyoso Yogyakarta selected purposively. The research instrument for measuring insomnia used Insomnia Rating Scale (IRS) and Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to measure the quality of sleep. Data analysed with McNemar test with signifi cance α = 0.05 Results: result showed that p < α with a pretest and posttest results calculation p = 0.000. Conclusion: There is effect of back massage on sleep quality in elderly with insomnia of PSTW Abiyoso Sleman Yogyakarta 2015. Recommendation: Back massage may use for one of therapy to increase the quality of sleep in elderly with insomnia in PSTW Abiyoso Sleman Yogyakarta.Keywords: back massage – sleep quality – insomnia - elderly

Page 1 of 18 | Total Record : 173