Stunting menjadi perhatian serius di berbagai negara pada era globalisasi saat ini, termasuk di Indonesia. Stunting dapat menyebabkan dampak serius pada perkembangan dan kehidupan anak, seperti penurunan kualitas pendidikan, penurunan kualitas hidup, dan berisiko terkena penyakit. Salah satu faktor penyebab utama stunting adalah masalah gizi yang tidak seimbang, terutama kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita. Di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, angka stunting masih cukup tinggi, terutama di Kelurahan Kandai II sebersar 44,10%. Tujuan pemberdayaan UMKM dan Posyandu di Kelurahan Kandai II adalah untuk meningkatkan kapasitas anggota Posyandu maupun UMKM yang total berjumlah 56 orang, dalam pencegahan stunting dengan pemberian pelatihan dan pengetahuan pembuatan olahan makanan berbasis kelor. Kelor merupakan sumber nutrisi yang kaya akan vitamin, mineral, protein, dan serat, yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan, perkembangan sehat, serta pencegahan stunting anak. Namun, kelor selama ini hanya dimanfaatkan sebatas olahan sayuran. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan sosialisasi, seminar, penyuluhan dan pendampingan, dengan tiga tahapan kegiatan yaitu Seminar dan Penyuluhan Dengan Blended Leraning; Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Olahan Makanan Berbasis Kelor; dan Evaluasi Program Kegiatan Evaluasi. Dari hasil analaisis kegiatan diketahui terjadi peningkatan pengetahuan anggota tentang stunting dan kelor sebesar 57,76%, serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah olahan pangan berbasis kelor. Hal tersebut akhirnya dapat membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Kelurahan Kandai II dan masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga kesehatan melalui pemenuhan asupan gizi yang baik dengan pemanfaatan potensi lokal
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023