Pendahuluan.: Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebakan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Anak stunting memiliki Intteligent Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ anak normal. Stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah BBLR, pengelolaan MP-ASI, sanitasi lingkungan, dan pemberian ASI eksklusif. Tujuan : untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2-3 tahun. Metode : jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif corellational dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah balita usia 2-3 tahun, menggunakan teknik sampling purposive sampling, jumlah sampel 53 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari karakteristik responden, sedangkan analisa bivariat digunakan untuk menguji hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting, menggunakan Uji Chi -Square. Hasil : hasil penelitian didapatkan balita yang mendapatkan ASI eksklusif berjumlah 42 (79,2%) dan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berjumlah 11 (20,8%) balita. Prevalensi kejadian stunting pada balita usia 2-3 tahun di Desa Balerejo sejumlah 8 balita. Hasil uji statistic Chi-square diperoleh nilai P-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan : terdapat hubungan pemberian ASI ekkslusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2-3 tahun di Desa Balerejo.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024