Prevalensi secara nasional mengenai masalah kegemukan pada anak usia 6-12 tahun masih dikategorikan tinggi. Obesitas akan menyebabkan masalah kesehatan pada anak usia sekolah yaitu sekitar 20-30% anak menderita hipertensi, diabetes meillitus tipe 2, dan sleep apnea. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kelebihan berat badan pada anak adalah perilaku makan dan aktivitas fisik. Perilaku makan dan aktivitas dipengaruhi oleh pengetahuan anak, kebiasaan makan, dan faktor lingkungan. Anak yang memiliki aktivitas fisik ringan memiliki faktor risiko 3 kali lebih besar untuk menderita obesitas. Pemberian pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman tentang perilaku makan sehat dan optimalisasi aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan pedoman perilaku makan dan aktivitas fisik terhadap perilaku pencegahan obesitas. Metode penelitian menggunakan pre experimental dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua siswa kelas 4-6. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara probability sampling yaitu total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti dengan modifikasi dari Food Frequency Questionnare dan Adolescent Sedentary Activity Questionnare. Analisis bivariat dilakukan dengan uji nonparametrik Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukkan p-value < 0,05 sehingga pemberian pedoman perilaku makan sehat dan aktivitas fisik efektif terhadap perubahan perilaku anak dan orangtua dalam mencegah masalah status gizi. Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan edukasi secara rutin kepada siswa agar masalah status gizi dapat teratasi.
Copyrights © 2023