Kemajuan bahasa Arab, khususnya di bidang nahwu, sebagian besar disebabkan oleh kiprah para intelektual Basrah. Karena lokasinya yang sentral dan relatif stabil, kota Basrah menarik banyak sarjana yang cermat dalam memilih teks dan idiom Arab untuk dijadikan landasan norma tata bahasa. Berbeda dengan mazhab Kufah yang lebih mudah dibentuk, yang mengambil inspirasi dari pengamatan terhadap pembicaraan umum, mazhab Basrah terkenal dengan pendekatan logis dan analitisnya. Dari Abul Aswad Ad-Duali hingga Al-Mubarrad dan seterusnya, mazhab Basrah menghasilkan norma-norma tata bahasa yang ketat dan dapat diterapkan. Pengetahuan para sarjana tentang logika dan konteks sosiokultural yang mendukung memberikan kepercayaan pada metode ini. Perbedaan metodologis antara mazhab Basrah dan Kufah mencerminkan penekanan mazhab Basrah pada filsafat dan logika, sedangkan mazhab Kufah menekankan pada penelitian empiris. Dengan membatasi penggunaan "Inna" dan saudara kandungnya dalam struktur kalimat, aliran pemikiran Basrah menyoroti pentingnya mematuhi aturan dasar bahasa Arab.
Copyrights © 2024