Alam adalah rumah bersama bagi seluruh makhluk hidup, karena itu maka kelestariannya harus dijaga agar memberikan kualitasĀ hidup yang baik bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Untuk mewujudkan keharmonisan antar makhluk hidup sebagai penghuni alam, maka gagasan etika lingkungan dapat menjadi alat untuk mempromosikan kelestarian ekosistem lingkungan hidup di planet Bumi. Artikel ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi gagasan spiritualitas ekologi transformatif pada masyarakat adat samin-sedulur sikep, dan menganalisa keterhubungan masyarakat adat samin-sedulur sikep sebagai human dengan alam yang menempatkan entitas diluar manusia sebagai sedulur (saudara). Dalam mendiskusikan spiritualitas ekologi yang transformatif, artikel ini menggunakan pendekatan ekofeminis dan paradigma masyarakat adat. Telaah ini menunjukan bahwa masyarakat adat samin-sedulur sikep menempatkan alam dalam relasi inter-subjektif, sehingga memiliki peluang untuk dikonstruksi dalam sebuah diskursus etika lingkungan yang transformatif agar dapat menciptakan perdamaian ekologis demi keutuhan ciptaan. Dengan demikian, gagasan paradigmatik pada epistemologis modern yang menempatkan manusia sebagai antroposentris dan alam sebagai objek, dapat digeser dengan paradigma epistemologi pengetahuan lokal masyarakat adat.
Copyrights © 2024