Introduction: Perineal tear is the most common complication of vaginal delivery which has the risk of infection and discomfort, also causes insecurity.The amniotic membrane has been shown to enhance wound healing through acceleration of epithelization, angiogenetic and antibacterial effects.Objective: This study aims to determine the difference in perineal wounds healing with or without the use of amniotic membranes.Methods: This was a cohort study conducted from December 2022 to January 2023 at Padang Panjang Hospital. Patients included were aged 17- 40 years with normal BMI without any comorbid such as diabetes mellitus, hypertension and blood disorders. The procedure was done by the same person at the same place and with the same equipment.Results: There were 28 patients who were divided into two groups i.e 14 patients who were given fresh amniotic membranes and 14 patients who were not given fresh amniotic membranes. The mean age, parity, last education, body mass index and type of perineal wound were similar between groups. In this study, there was a significant difference between recovery and pain degrees on the 10th day after the procedure between the two groups, while there was no significant difference in the incidence of infection on the 10th day and pain on the 2nd day.Conclusion: Fresh amniotic membrane improves healing and reduces the pain in perineal wound patients.Perbedaan Penyembuhan Luka Perineum Grade II dengan Penggunaan Selaput Amnion Segar pada Wanita Pasca-Persalinan Ervaginam di RSUD Padang Panjang IndonesiaAbstrakPendahuluan: Robekan perineum merupakan penyebab keduater banyak perdarahan postpartum. Selaput amnion telah terbukti meningkatkan hasil penyembuhan luka melalui efek percepatan epitelisasi, angiogenetic dan antibacterial. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyembuhan pada luka perineum grade II dengan atau tanpa penggunaan selaput amnion. Metode: Penelitian ini merupakan jenis studikohort yang dilakukan dari Desember 2022 sampai Januari 2023 di RSUD Padang Panjang. Pasien yang diikutkan adalah pasien berusia 17 – 40 tahun dengan IMT normal tanpa adanya komorbiditas diabetes melitus, hipertensi dan kelainan darah. Penjahitan luka dan pemberian amnion dilakukan dengan operator, lokasi serta alat yang sama menggunakan PGA 2.0 teknik jelujur dan kulit dengan teknik subkutikuler. Hasil: Terdapatsebanyak 28 pasien yang dibagimenjadi dua kelompok, yaitu 14 pasien yang diberikan selaput amnion segar dan 14 pasien tidak diberikan selaput amnion segar. Reratausia, paritas, pendidikan terakhir, indeks masa tubuh, dan jenis luka perineum grade II serupa antar kelompok. Pada penelitian ini didapatkan perbedaan yang signifikan antara kesembuhan hari ke-10 dan derajat nyeri hari ke-10 pascatindakan antara kedua kelompok, sedangkan ada kejadian infeksihari ke-10 an nyerihari ke-2 tidak ditemukan perbedaan signifikan. Kesimpulan: Selaput amnion segar meningkatkankesembuhan dan menurunkannyeri pada pasiendenganluka perineum grade II.Kata kunci: Selaput amnion segar, kesembuhan, nyeri, infeksi, luka perineum grade II
Copyrights © 2024