Pulau Miang Besar dari lokasi penelitian tersusun oleh 1 jenis Formasi Golok yang tersusun oleh beberapa litologi yaitu, batu gamping klastik dan non klastik yang dimana batugamping klastik terdiri dari batugamping kalkarenit dan batugamping non klastik terdiri dari batugamping terumbu, dimana dalam formasi ini juga terdapat endapan kuarter. Satuan batuan yang baik sebagai akuifer (lapisan pembawa airtanah) ialah batugamping terumbu. Batugamping sangat baik untuk meneruskan air permukaan menjadi airtanah. Begitu juga dengan litologi batugamping klastik yang terdiri dari kalkarenit, batugamping terumbu dan endapan yang semuanya bersifat porous sangat baik untuk meneruskan air permukaan menjadi airtanah. Berdasarkan pengamatan dilapangan, kedalaman dari muka airtanah berada kedalaman yang cukup dangkal yakni berkisar 2,8 – 5,4 m dibawah permukaan, yang mana keterdapatan airtanah dangkal ini biasanya berasosiasi dengan jenis akuifer bebas atau akuifer dangkal (unconfined aquifer). Berdasarkan deskripsi fisik yang dilakukan dilapangan terlihat bahwa umumnya air-air sumur yang berada dilokasi ada yang berwarna, ada pun juga yang tidak berwarna, dan juga beberapa sumur yang memiliki rasa asin dan juga berbau. Dari hasil pengukuran Kimia didapatkan bahwa ketiga sumur memiliki kandungan Zat organik yang masing-masing sumur2 (3.72 mg/L) dan sumur3 (3.10 mg/L),sumur7(3.10 mg/L). Baku mutu kadar besi sebagai sumber air bersih sebesar 1,0 mg/l. Sehingga untuk kadar besi pada sumur gali yang ada masih tergolong aman dan memenuhi syarat sebagai air bersih. yang ada di daerah penelitian masih memenuhi syarat sebagai bahan baku air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Copyrights © 2023