Pendahuluan: Retinopati diabetik (RD) merupakan komplikasi mikrovaskular penyakit diabetes melitus dengan angka pertumbuhan tinggi. Kepatuhan melakukan pemeriksaan rutin dan menjalankan tindakan khusus dapat mencegah progresivitas penyakit ini. Namun, penelitian mengenai gambaran kepatuhan berobat pasien retinopati diabetik belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan berobat pasien retinopati diabetik di PMN RS Mata Cicendo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan metode cross sectional, menggunakan data sekunder dari EMR, dan dilakukan pada periode 1 Januari 2021–31 Desember 2022 di PMN RS Mata Cicendo. Kepatuhan dinilai berdasarkan kepatuhan menjalankan masa awal pengobatan dan diukur melalui data tanggal registrasi, tindakan, dan perencanaan. Hasil penilaian kepatuhan kemudian dikelompokkan berdasarkan derajat retinopati diabetik, tipe diabetes melitus, jenis tindakan, jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan domisili. Hasil: Penelitian ini melibatkan 887 rekam medis dan 533 (60,1%) di antaranya dikategorikan patuh. Data menunjukkan persentase kepatuhan >60% pada pasien derajat berat seperti Proliverative Diabetic Retinopathy (61,6%); berjenis kelamin perempuan (60,2%); berusia muda kelompok 25–34 tahun (77,4%); berdomisili di Bandung Raya (64,4%) atau luar Jawa Barat (63,5%); berpendidikan terakhir tinggi sarjana muda (68,9%); bekerja sebagai pegawai swasta (67,1%), pengajar (72,7%), wiraswasta (61,3%), atau pensiunan (66,7%); memiliki tipe diabetes melitus terspesifikasi non-insulin dependent (64,2%) atau insulin dependent (80,9%); serta mendapat rekomendasi tindakan laser (64,1%). Kesimpulan: Secara umum kepatuhan berobat pasien retinopati diabetik di PMN RS Mata Cicendo sudah mencapai >60%. Kepatuhan pasien kontrol dengan jangka waktu menengah (1–3 bulan), panjang (>6 bulan) masih harus ditingkatkan.
Copyrights © 2023