Pengembangan produk pangan berbasis kearifan lokal dapat dijadikan ide untuk memberdayakan masyarakat Desa Sugihwaras. kearifan lokal bersumber dari sumber daya lokal. Permasalahan yang sering muncul adalah bahan pangan lokal belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat setempat, apabila produk dikembangkan menjadi produk yang inovatif, tentu hal tersebut dapat menjadi potensi nilai jual yang menarik. Kegiatan pelatihan ditujukan untuk menarik masyarakat dalam penggunaan bahan pangan lokal sebagai sekitar bahan tambahan dalam pembuatan brownies, serta memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang cara lain mengolah produk tempe yang tidak hanya bisa diolah menjadi lauk atau makanan pendamping nasi saja namun dapat diolah menjadi brownies. Pembuatan produk ini ditujukan kepada ibu-ibu pengurus PKK, di Desa SugihwarasMetode yang digunakan dalam pelatihan adalah diskusi, pemaksaan dan praktek langsung membuat brownies tempe.Para peserta sangat antusias dalam proses pembuatan brownies. Dalam kegiatan proses pembuatan hingga masak, acara hiburan yang menambah antusias ibu-ibu PKK, keberhasilan dari pelatihan pembuatan brownies dilihat dari brownies yang mengembang dan rasa yang enakTempe merupakan makanan tradisional dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Pengrajin tempe banyak ditemukan di Pulau Jawa khususnya di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro. KKN kelompok 16 kemudian berupaya untuk mengkreasikan produk tempe menjadi brownies yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan pelaku usaha yang ada di Desa Sugihwaras untuk meningkatkan kreativitas dengan menciptakan produk agar dapat menjadi potensi serta memiliki nilai jual. Kegiatan pelatihan pembuatan brownies tempe ini berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
Copyrights © 2024