Penelitian ini mengkaji dinamika kompleks transformasi urban dan arsitektural dalam konteks ekowisata di Banjar Dukuh, Sibetan, Karangasem-Bali. Masalah yang diangkat adalah bagaimana berbagai jenis transformasi arsitektural dapat mendukung pengembangan berkelanjutan destinasi ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis delapan komponen kritis dari transformasi: Topological/Geometry, Expansion, Grammatical, Reversal, Forced, Profitable, Temporary, dan Vacant Transformations. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi literatur dan wawancara langsung dengan penduduk lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi ini berkontribusi signifikan terhadap adaptasi ruang dan bentuk arsitektural, pemanfaatan ulang adaptif, pendorong ekonomi, serta penggunaan fleksibel ruang. Temuan ini memberikan kerangka kerja untuk memajukan tempat-tempat ekowisata yang menghormati batas-batas lingkungan, meningkatkan pengalaman pengunjung, dan mendukung komunitas lokal.
Copyrights © 2024