Fatherless, atau ketiadaan figur ayah, dapat memberikan dampak pada perkembangan psikologis dan emosional peserta didik, terutama dalam hal kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepercayaan diri peserta didik fatherless dalam bersosialisasi di SMP Negeri 28 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi kepada peserta didik kelas VII yang mengalami fatherless. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri 5 orang peserta didik fatherless terbagi menjadi dua kategori utama: kepercayaan diri tinggi dan kepercayaan diri rendah. Peserta didik dengan kepercayaan diri tinggi cenderung memiliki dukungan emosional yang kuat dari ibu, teman, atau individu. Sebaliknya, peserta didik dengan kepercayaan diri rendah seringkali mengalami perasaan kurang dukungan secara emosional baik itu dari keluarga atau teman sebayanya yang menyebabkan sulitnya berinteraksi dengan teman sebaya dan guru.
Copyrights © 2024