Pendahuluan : Penyakit dekompresi di Indonesia banyak dialami nelayan penyelam terutama penyelam tradisional dalam mencari nafkah. Penyelaman tidak dibekali pengetahuan melainkan dilakukan hanya berdasarkan pengalaman yang turun temurun dari keluarganya. Peralatan selam yang digunakan nelayan tradisional hanya seadanya yang sangat jauh dari standar penyelaman yang benar. Penyakit dekompresi pada penyelam tradisional dapat di sebabkan karena beberapa faktor antara lain kedalaman menyelam, durasi menyelam, laju pendakian, masa kerja penyelam, frekuensi penyelam dan penggunaan kompresor sebagai alat bantu napas saat menyelam. Tujuan : Untuk menganalisis faktor risiko kejadian dekompresi pada nelayan penyelam tradisional. Metode : Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh nelayan penyelam tradisional di Kampung Bugis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara. Hasil : (1) Ada risiko kedalaman menyelam, frekuensi menyelam, lama menyelam, cara naik ke permukaan dan waktu istirahat terhadap kejadian penyakit dekompresi pada nelayan penyelam tradisional. (2) Tidak ada risiko masa kerja terhadap kejadian penyakit dekompresi pada nelayan penyelam tradisional. Diskusi : Puskesmas memberikan edukasi penyelaman yang benar dan aman pada nelayan penyelam tradisional dengan melibatkan tenaga ahli dalam melakukan penyelaman. Nelayan penyelam tradisional rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan terdekat untuk memastikan kondisi fisik yang sehat sebelum melakukan penyelaman sehingga dapat meminimalkan terjadinya penyakit akibat penyelaman seperti dekompresi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024