Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan bepikir kritis siswa kelas X TSM 1 dan X TSM 2 SMK GKPS 2 Pematangsiantar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan Think Pair Share pada materi Pertidaksamaan Nilai Mutlak Satu Variabel. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena kurang mampunya siswa dalam memecahkan suatu permasalahan dalam soal matematika. Kebanyakan siswa yang selalu menyatakan matematika itu adalah pembelajaran yang sangat sulit maupun membosankan. Ini terjadi dikarenakan kurang tepatnya suatu model pembelajaran yang digunakan oleh guru.Penentuan sampel menggunakan teknik sampel jenuh, Instrumen untuk mengumpulkan data pada penelitian berupa tes yang terdiri dari 5 butir essay. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data penelitian homogen. Data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan uji Anava Dua Arah pada taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan uji Anava Dua Arah yang dilakukan pada skor pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sedikit antara model pembelajaran Problem Based Learning dan Think Pair Share. Setelah dilakukan uji Anava Dua Arah pretest dan posttest, terlihat bahwa selisih rata-rata setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Think Pair Share lebih besar dibanding sebelum diterapkan model pembelajaran. Kenaikan rata-rata posttest Problem Based Learning (84.00)lebih tinggi dibandingkan sebelum (pretes) diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (34,25) dan kenaikan rata-rata Posttest Think Pair Share (82,00) lebih tinggi dibanding sebelum (pretes) diterapkan model pembelajaran dan Think Pair Share (26.00). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan Think Pair Share digunakan dalam pembelajaran pertidaksamaan nilai mutlak satu variabel tidak terlalu signifikan antara siswa.kelas X TSM 1 dan X TSM 2 SMK Swasta GKPS 2 Pematangsiantar
Copyrights © 2024