Dalam pandangan profesi yang bersifat sosial seperti konseling dan psikoterapi, empati memainkan perananan penting sebagai jembatan untuk membagun hubungan terapeutik yang efektif sehingga konselor dapat memahami pengalaman klien, rendahnya tingkat empati akan secara nyata menunjukkan sifat yang merusak hubungan antara klien dengan konselor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari layanan bimbingan klasikal dalam mengembangkan empati mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas Ma’soem angkatan 2023. Metode kuantitatif dengan jenis penelitian pra eksperimen one group pre-test post-test design digunakan dalam penelitian ini, jumlah populasi 42 mahasiswa dengan penggunaan sampel jenuh. Alat ukur yang digunakan adalah Empathy Scale for Prospective Counselor (ESPC) yang dikembangkan berdasarkan teori Segal (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,875 dan nilai Thitung -,158 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara nilai pre-test dengan nilai post-test artinya layanan bimbingan klasikal tidak efektif untuk mengembangkan empati, Dengan demikian, pada penelitian ini H0 diterima dan H1 ditolak.
Copyrights © 2024