Sektor pertanian memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, bidang ini juga dihadapkan pada tantangan signifikan, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi. Peningkatan kompetensi petani menjadi hal yang mendesak agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dalam praktik pertanian secara efektif. Oleh karena itu, pemerintah dan petani perlu beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sektor pertanian. Penelitian ini mengusulkan konsep pemetaan area tanam yang terintegrasi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian. Aplikasi yang diusulkan dirancang untuk menyediakan pencarian informasi dan jadwal pelatihan yang dapat disesuaikan dengan preferensi petani. Pengembangan aplikasi menggunakan metode prototipe evolusioner, yang terdiri dari empat tahapan: analisis kebutuhan pengguna, pembangunan aplikasi, penyesuaian aplikasi dengan kebutuhan pengguna, dan implementasi prototipe. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur, termasuk kelas pelatihan, konsultasi dengan pakar, program sertifikasi, dan peta area tanam, yang semuanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Antarmuka yang intuitif dirancang untuk memudahkan penggunaan oleh petani yang mungkin kurang akrab dengan teknologi. Selain itu, aplikasi ini berfungsi sebagai platform kolaboratif yang menghubungkan petani, pakar, dan pemerintah melalui integrasi data untuk perencanaan kebijakan pertanian yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi “Petani Cerdas” memiliki potensi besar dalam mendukung transformasi digital di sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.
Copyrights © 2024