Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana tradisi ma’pasialaga tedong berkontribusi dalam memperkuat kohesi sosial masyarakat Toraja serta faktor-faktor yang membuatnya tetap relevan hingga kini. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif, dengan fokus pada tradisi Ma’pasilaga Tedong dalam konteks masyarakat Toraja. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan pencatatan lapangan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tradisi ma’pasialaga tedong berperan sebagai sarana pertemuan dan kekerabatan bagi masyarakat Toraja, serta bertahan hingga saat ini karena dianggap sebagai hiburan dan bagian integral dari kebudayaan, termasuk dalam konteks perjudian. This study aims to uncover how the of buffalo fighting tradition contributes to strengthening the social cohesion of the Toraja community as well as the factors that make it relevant today. The research method applied is qualitative descriptive, focusing on the tradition of buffalo fighting in the context of the Toraja community. Data collection is carried out through observation, interviews, documentation, and field recording. The findings of the study show that the tradition of buffalo fighting serves as a means of meeting and kinship for the Toraja people, and has survived to this day because it is considered entertainment and an integral part of culture, including in the context of gambling
Copyrights © 2024