Penelitian ini mengkaji pengembangan ekosistem kewirausahaan remaja di SMA 1 Majene melalui program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada 11 Mei 2024. Dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting ekosistem kewirausahaan remaja dan mengoptimalkan sinergi antara kebijakan publik dan inisiatif pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara minat siswa terhadap kewirausahaan (65%) dan kesiapan mereka untuk memulai usaha (20%). Faktor-faktor seperti kurikulum yang terlalu teoretis, keterbatasan pengalaman praktis guru, dan infrastruktur pendukung yang belum memadai berkontribusi pada kesenjangan ini. Untuk mengoptimalkan pengembangan ekosistem kewirausahaan, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup pengembangan kurikulum terpadu, peningkatan kapasitas guru, penguatan infrastruktur, dan implementasi model kemitraan penta helix. Dengan strategi yang tepat, SMA 1 Majene berpotensi meningkatkan persentase siswa dengan proyek bisnis aktif dari 15% menjadi 40% dalam tiga tahun, serta menciptakan 100 lapangan kerja baru di Kabupaten Majene dalam lima tahun mendatang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024