Penyakit HIV merupakan penyakit yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh dan merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, walaupun pasien sudah memakan obat ARV seumur hidup . Hal ini tentunya akan menimbulkan kecemasan yang tinggi pada pasien yang menderita HIV. Banyak masalah yang dialami oleh pasien , baik berupa masalah fisik, psikologis ,sosial dan spiritual , adanya kecemasan akan kematian, adanya stigma di masyarakat, dan lain lain. Oleh karena itu diperlukan pelayanan bimbingan konseling yang diberikan oleh konselor profesional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan konseling pada pasien HIVDesain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan sampel penelitian sebanyak 84 responden Populasi merupakan pasien HIV AIDS yang berobat ke poliklinik VCT RSUP Dr.M.Jamil Padang. Teknik pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling. Kriteria inklusinya: sampel yang bersedia ikut dalam penelitian. Kriteria ekslusi adalah pasien yang sedang mengalami infeksi oportunistik yang berat dan sedang mengalami efek samping obat yang berat. Teknik pengumpulan data didapatkan dari hasil kuesiner dan wawancara dengan pasien HIV.Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa 23 poin informasi yang dibutuhkan oleh pasien HIV saat melakukan konseling. Informasi konseling yang paling dibutuhkan pasien adalah bagaimana jika anak/bayi HIV positif (19.1%), bagaimana prosedur jika ODHA akan menjadi calon pengantin (11.9%) serta bagaimana jika sampel berhenti konsumsi ARV (10.7%).Berdasarkan hasi penelitian ini, diharapkan konselor dapat memberikan informasi dan konseling kepada pasien HIV sesuai yang dibutuhkannya.Kata Kunci : HIV AIDS; konseling
Copyrights © 2024