Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PERMEN KARET XYLITOL SETELAH TERAPI SCALING DAN ROOT PLANING TERHADAP SPESIES MIKROBIOTA ORAL DALAM SALIVA ANAK STUNTING Ernesto, Gian; Ilmiawati, Cimi; Desmawati, Desmawati; Juwita, Dinda Ratna; Effendi, Muhammad Dzaky Sayyid; Wirza, Thifla Rafifa; Bobby, Bobby; Abdani, Fathan Alif
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 11, No 2 (2024): Vol. 11,No 2 (Desember 2024)
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v11i2.1711

Abstract

Introduction: Stunting is a condition caused by chronic malnutrition, which affects physical, cognitive, and oral health in children, including gingivitis. Reduced salivary flow in stunted children disrupts oral hygiene and increases the risk of oral infections due to oral microbiota dysbiosis. Aim: This study aimed to evaluate the effect of xylitol chewing gum as an adjunct to Scaling and Root Planing (SRP) therapy in improving oral health and microbiota in stunted children. Methods: Eighteen stunted children aged 6-12 years with gingivitis were randomly assigned to two groups: the SRP group (n=9) and the SRP + xylitol chewing gum group (n=9). SRP was performed to reduce gingival inflammation, and xylitol chewing gum was administered for 14 days following SRP. Clinical parameters were assessed using the Gingival Index (GI) and the Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S). Saliva samples were collected before and after treatment for microbiota profiling using 16S rRNA metagenomic sequencing. Results: In the control group (SRP), the average GI score significantly decreased (p=0.00), but the reduction in OHI-S scores did not show a statistically significant difference (p=0.06). In the SRP + xylitol group, there was a significant reduction in both GI (p=0.00) and OHI-S scores (p=0.00). Microbiota analysis showed an increase in beneficial bacteria and a reduction in pathogenic species, particularly in the SRP + xylitol group. Conclusion: SRP is effective in reducing gingival inflammation in stunted children, and the addition of xylitol chewing gum further improves oral health by enhancing salivary flow and modulating the oral microbiota. This combined therapy may offer a promising strategy for improving oral health in children with stunting
ANALISIS KEBUTUHAN KONSELING PADA PASIEN HIV/AIDS Roza, Defia; Alfitri, Alfitri; Yanti, Nova; Wirza, Thifla Rafifa
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i1.2152

Abstract

Penyakit HIV merupakan penyakit yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh  dan merupakan penyakit yang  tidak bisa disembuhkan, walaupun pasien sudah memakan obat ARV seumur hidup . Hal ini tentunya akan  menimbulkan kecemasan yang tinggi pada pasien yang menderita HIV. Banyak masalah  yang dialami oleh pasien , baik berupa masalah fisik, psikologis ,sosial dan spiritual , adanya kecemasan akan kematian, adanya stigma di masyarakat, dan lain lain. Oleh karena itu diperlukan pelayanan bimbingan konseling yang diberikan oleh konselor profesional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan konseling pada pasien HIVDesain  penelitian  ini  adalah deskriptif observasional dengan sampel penelitian sebanyak 84 responden  Populasi merupakan pasien HIV AIDS yang berobat ke poliklinik VCT RSUP Dr.M.Jamil Padang. Teknik pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling. Kriteria inklusinya: sampel yang bersedia ikut dalam penelitian. Kriteria ekslusi adalah pasien yang sedang mengalami infeksi oportunistik yang berat dan sedang mengalami efek samping obat yang berat. Teknik pengumpulan data didapatkan dari hasil kuesiner dan  wawancara dengan pasien HIV.Hasil Penelitian ini  didapatkan bahwa  23 poin informasi yang dibutuhkan oleh pasien HIV saat melakukan konseling. Informasi konseling yang paling dibutuhkan pasien adalah bagaimana jika anak/bayi HIV positif (19.1%), bagaimana prosedur jika ODHA akan menjadi calon pengantin (11.9%) serta bagaimana jika sampel berhenti konsumsi ARV (10.7%).Berdasarkan hasi penelitian ini, diharapkan konselor dapat memberikan informasi dan konseling kepada pasien HIV sesuai yang dibutuhkannya.Kata Kunci : HIV AIDS; konseling