Tangan merupakan media penularan berbagai penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur ketika melakukan aktivitas. Bakteri yang sering terdapat pada tangan diantaranya adalah Staphylococcus aureus, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap bakteri patogen dengan memanfaatkan tumbuhan yang terdapat senyawa aktif sebagai antibakteri. Daun parijoto merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa-senyawa sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) pada ekstrak daun parijoto sebagai gel pembersih tangan (hand sanitizer). Ekstrak daun parijoto dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pembuatan gel hand sanitizer ekstrak daun parijoto menggunakan basis gel HPMC. Gel diformulasikan menjadi tiga formulasi, variasi konsentrasi HPMC sebanyak 5%, 7,5% dan 10%. Uji yang dilakukan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi padat pada media Natrium Agar (NA). Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ditentukan dengan mengamati zona bening pada sekitar sumuran terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus pada media NA. Kontrol positif basis+etanol dan kontrol negatif larutan DMSO. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS one way Anova dan kolerasi regresi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi HPMC pada sediaan gel maka akan semakin tinggi daya lekat dan akan semakin rendah daya sebar dan aktivitas antibakteri pada masing-masing formula, variasi HPMC tidak berpengaruh pada organoleptis, homogenitas dan pH pada sediaan gel. Hasil uji antibakteri variasi HPMC 5%, 7,5% dan 10% secara berturut-turut sebesar 12,3 mm, 11,3 mm dan 10,1 mm serta kontrol positif sebesar 17 mm. Variasi konsentrasi HPMC mempengaruhi daya lekat, daya sebar dan aktivitas antibakteri akan tetapi tidak mempengaruhi organoleptis, homogenitas dan pH
Copyrights © 2024