Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Di Posyandu Desa Cranggang, Kabupaten Kudus Tahun 2024 Fitrianingsih, Sri; Safitri, Claudia Dinda; Sari, Dessy Erliani Mugita; Hidayati, Rakhmi; Sukarno, Sukarno; Yudanti, Gendis Purno
Muria Jurnal Layanan Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjlm.v6i2.12410

Abstract

Immunization is an action in preventing potentially contagious diseases in neonates or children. Immunization needs to be considered to increase the effectiveness and safety of the vaccine to be used. There are various types of immunization, this is followed by the emergence of Post-Immunization Adverse Events (PIAE). PIAE caused can be in the form of mild to severe symptoms. The incident can cause concern for parents and children who want to take immunizations. Activities that can be done before immunization are education related to PIAE so that they don't need to worry. This education about PIAE includes an overview of PIAE, symptoms, causes of PIAE, potential groups of people about PIAE, and steps to take if experiencing PIAE. This health education was carried out at the Posyandu of Cranggang Village, Dawe District, Kudus Regency, Central Java. Media used in education are brochures, and materials delivered directly or face-to-face. The goal is to increase the knowledge of parents and children related to PIAE so that they are not anxious about participating in immunization
EDUKASI APOTEKER CILIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI  5 DESA JEPANG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS Sari, Dessy Erliani Mugita; Megawati, Annik; Fitrianingsih, Sri; Mubarok, Mohammad Husnul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Desember 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Apoteker adalah tenaga kesehatan yang memiliki keahlian khusus dalam obat-obatan. Namun, profesi ini masih kurang dikenal luas oleh masyarakat, sehingga banyak yang belum memahami peran apoteker dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pengenalan apoteker sejak dini sangat penting, seiring dengan kampanye yang dilaksanakan oleh WHO untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan di sekolah dasar di Indonesia. Apoteker Cilik merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk memperkuat keberadaan profesi apoteker secara lebih nyata. Kegiatan pengabdian dengan menggunakan metode presentasi materi, games, pembagiansnack, pemberian hadiah serta pemasangan selempang Apoteker Cilik, adapun tahapan kegiatan terbagi menjadi beberapa tahapan dalam mencapai target dan luaran, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan edukasi hingga tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta telah memahami dengan baik materi yang disampaikan, termasuk profesi apoteker dan penggunaan obat. Seluruh siswa (100%) yang mengikuti kegiatan teah memahami peran profesi Apoteker. 
FORMULASI FACIAL WASH GEL DENGAN SCRUB DAN UJI STABILITAS FISIK EKSTRAK ETANOL 96% WORTEL (Daucus carota L.) Fitrianingsih, Sri; Sari, Dessy Erliani Mugita; Febryan, Fajar; Yudanti, Gendis Purno; Zulkarya, Luvita Gabriel; Sukarno, Sukarno
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 9, No 1 (2025): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v9i1.309

Abstract

Facial wash merupakan sediaan kosmetik pembersih kulit wajah yang rutin digunakan setiap hari untuk membantu mengatasi masalah kulit wajah seperti mengangkat sel kulit mati, meremajakan kulit, menghilangkan kotoran, minyak dan memberikan kelembapan. Kelebihan dari facial wash dinilai lebih higienis mempermudah penggunaan, praktis mudah disimpan dan dibawa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dilakukan secara eksperimental dengan membuat tiga formulasi facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel (Daucus carota L.) dengan konsentrasi formulasi 1 (F1) 2,5%, formulasi 2 (F2) 3,5%, dan formulasi 3 (F3) 5%, selanjutnya dilakukan uji sifat fisik dan uji sifat kimia meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya busa, uji viskositas, dan uji stabilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel (Daucus Carota L) memenuhi uji sifat fisik dengan perolehan hasil dari ketiga formulasi memiliki aroma khas wortel, uji pH dengan diperoleh hasil dari ketiga formulasi yaitu secara berturut-turut sebesar 5,7 ± 0,2, 4,86 ± 0,11, dan 4,73 ± 0,05, uji viskositas secara berturut-turut yaitu 4210 ± 12.288, 2752 ± 13.228, dan 2053 ± 14.29452, serta uji tinggi busa yaitu pada F1 dari 8 cm menjadi 8,5 cm, F2 tetap dikisaran 8 cm, dan F3 dari 8 cm menjadi 8,9 cm. Hasil penelitian formulasi facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel (Daucus carota L) ekstrak etanol 96% wortel (Daucus carota L) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkoloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Karakterisitik fisik sediaan facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel memenuhi semua parameter fisik. Konsentrasi terbaik ekstrak etanol 96% wortel untuk sediaan facial wash gel terdapat pada formula 1 dengan konsentrasi 2,5%.
Pemanfaatan Bahan Alam dan Budaya Minum Jamu Sebagai Solusi Kesehatan Alami untuk Masyarakat Modern Fitrianingsih, Sri; Megawati, Annik; Maghfirah, Aisyah Putti; Auliya, Hilda; Yashirly, Vicky; Wildayanti, Wildayanti; Zulkarya, Luvita Gabriel; Riyanto, Bagus; Handayani, Yanulia; Ismah, Kadar; Nafi’ah, Luthfiana Nurulin; Sari, Dessy Erliani Mugita; Tuggadewi, Aprillia Puspitasari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Juni 2025
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/jupkes.v4i2.52

Abstract

Berkembangnya zaman dan meningkatnya kesibukan masyarakat, kebiasaan minum jamu mulai terpinggirkan, digantikan oleh penggunaan obat-obatan kimia yang lebih praktis. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kebangkitan minat terhadap jamu, terutama di kalangan masyarakat urban yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan alami dan pengobatan holistik. Tujuan umum kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahan alam dan budaya minum jamu sebagai solusi kesehatan alami untuk masyarakat modern. Sedangkan tujuan khusus adalah memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang bahan alam yang berpotensi untuk kesehatan, memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang zat khasiat yang terkandung pada bahan alam, manfaat/khasiat mengkonsumsi jamu. Sasaran pengabdian masyarakat adalah sekumpulan warga Kudus yang melakukan CFD. Kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi beberapa tahapan dalam mencapai target dan luaran, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan hingga tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami dengan baik materi yang disampaikan dan masyarakat mengikuti kegiatan tampak sangat antusias, yang terlihat dari partisipasi aktif dan keterlibatan mereka sepanjang acara.
UPAYA MAHASISWA KKN MENGEDUKASI SISWA GENERASI ALPHA TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Sari, Dessy Erliani Mugita; Alifah, Zukhailatul; Hidayah, Siti Nur; Cahyani, Putri Ragita; Setyawati, Putri; Ifada, Elmira Okta Novia; Sari, Sefi Ela; Wildayanti, Wildayanti; Zulkarya, Luvita Gabriel; Lailiyah, Syarofatul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Juni 2025
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/jupkes.v4i2.56

Abstract

DBD merupakan penyakit endemis yang masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama pada kelompok usia anak-anak yang memiliki tingkat kekebalan tubuh rendah dan rentan terhadap infeksi virus dengue. Data menunjukkan bahwa angka kejadian dan kematian tertinggi akibat DBD terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 1–14 tahun. Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor risiko penyebaran penyakit ini, sehingga diperlukan intervensi edukatif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pencegahan DBD. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa Sekolah Dasar (SD) tentang bahaya Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), sekaligus mengenalkan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Selain itu, kegiatan ini juga mengenalkan peran apoteker kepada anak-anak melalui program edukasi yang dikemas secara menarik dan interaktif. Kegiatan edukasi dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Program Studi S-1 Farmasi melalui rangkaian penyuluhan interaktif di SD Negeri 02 dan 04 Kandangmas, Kudus. Edukasi meliputi penjelasan tentang gejala, penularan, dan cara pencegahan DBD dengan metode ceramah, diskusi interaktif, video animasi, dan permainan edukatif. Evaluasi dilakukan melalui tanya jawab untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mahasiswa dan partisipasi aktif selama proses edukasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi yang menarik dapat memberikan dampak positif dalam membentuk perilaku preventif pada anak usia sekolah.
Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Wortel (Daucus carotaL.) dan Uji Aktivitasnya sebagai Tabir Surya secara In Vitro Hidayati, Rakhmi; Sari, Dessy Erliani Mugita; Noor, Nailissa’adah
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 10 No. 1 (2023): February
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v10i1.4467

Abstract

Wortel memiliki kandungan β-karoten yang berpotensi sebagai tabir surya. Krim merupakan sediaan yang memberi rasa nyaman pada penggunaan kulit, sehingga dilakukan pengembangan formula sediaan krim ekstrak wortel (Daucus carota L.) sebagai krim tabir surya. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi formula sediaan krim ekstrak wortel dengan variasi nilai HLB kombinasi emulgator Span 60 dan Tween 80. Ekstrak diformulasikan ke dalam krim yang dibagi menjadi tiga formula yaitu formula I, formula II, formula III berturut-turut 11,395; 9,335; dan 10,365. Penentuan formula terbaik didapatkan dari evaluasi sediaan krim yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji SPF.Analisis data menggunakan uji One Way Anova hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan emulgator kombinasi span 60 dan tween 80 dapat menghasilkan sediaan krim yang memenuhi mutu fisik yang baik. Uji SPF diuji menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney hasilnya formula 1 memiliki serapan SPF yang paling tinggi artinya optimasi emulgator span 60 dan tween 80 dapat mempengaruhi aktivitas kadar tabir surya pada krim. Hasil penelitian ini krim variasi nilai HLB kombinasi emulgator span 60 dan tween 80 dengan nilai HLB 11,365 lebih sesuai untuk formula sediaan krim ekstrak wortel karena memiliki serapan SPF tertinggi.