Zulkarya, Luvita Gabriel
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FORMULASI FACIAL WASH GEL DENGAN SCRUB DAN UJI STABILITAS FISIK EKSTRAK ETANOL 96% WORTEL (Daucus carota L.) Fitrianingsih, Sri; Sari, Dessy Erliani Mugita; Febryan, Fajar; Yudanti, Gendis Purno; Zulkarya, Luvita Gabriel; Sukarno, Sukarno
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 9, No 1 (2025): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v9i1.309

Abstract

Facial wash merupakan sediaan kosmetik pembersih kulit wajah yang rutin digunakan setiap hari untuk membantu mengatasi masalah kulit wajah seperti mengangkat sel kulit mati, meremajakan kulit, menghilangkan kotoran, minyak dan memberikan kelembapan. Kelebihan dari facial wash dinilai lebih higienis mempermudah penggunaan, praktis mudah disimpan dan dibawa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dilakukan secara eksperimental dengan membuat tiga formulasi facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel (Daucus carota L.) dengan konsentrasi formulasi 1 (F1) 2,5%, formulasi 2 (F2) 3,5%, dan formulasi 3 (F3) 5%, selanjutnya dilakukan uji sifat fisik dan uji sifat kimia meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya busa, uji viskositas, dan uji stabilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel (Daucus Carota L) memenuhi uji sifat fisik dengan perolehan hasil dari ketiga formulasi memiliki aroma khas wortel, uji pH dengan diperoleh hasil dari ketiga formulasi yaitu secara berturut-turut sebesar 5,7 ± 0,2, 4,86 ± 0,11, dan 4,73 ± 0,05, uji viskositas secara berturut-turut yaitu 4210 ± 12.288, 2752 ± 13.228, dan 2053 ± 14.29452, serta uji tinggi busa yaitu pada F1 dari 8 cm menjadi 8,5 cm, F2 tetap dikisaran 8 cm, dan F3 dari 8 cm menjadi 8,9 cm. Hasil penelitian formulasi facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel (Daucus carota L) ekstrak etanol 96% wortel (Daucus carota L) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkoloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Karakterisitik fisik sediaan facial wash gel ekstrak etanol 96% wortel memenuhi semua parameter fisik. Konsentrasi terbaik ekstrak etanol 96% wortel untuk sediaan facial wash gel terdapat pada formula 1 dengan konsentrasi 2,5%.
Pemanfaatan Bahan Alam dan Budaya Minum Jamu Sebagai Solusi Kesehatan Alami untuk Masyarakat Modern Fitrianingsih, Sri; Megawati, Annik; Maghfirah, Aisyah Putti; Auliya, Hilda; Yashirly, Vicky; Wildayanti, Wildayanti; Zulkarya, Luvita Gabriel; Riyanto, Bagus; Handayani, Yanulia; Ismah, Kadar; Nafi’ah, Luthfiana Nurulin; Sari, Dessy Erliani Mugita; Tuggadewi, Aprillia Puspitasari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Juni 2025
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/jupkes.v4i2.52

Abstract

Berkembangnya zaman dan meningkatnya kesibukan masyarakat, kebiasaan minum jamu mulai terpinggirkan, digantikan oleh penggunaan obat-obatan kimia yang lebih praktis. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kebangkitan minat terhadap jamu, terutama di kalangan masyarakat urban yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan alami dan pengobatan holistik. Tujuan umum kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahan alam dan budaya minum jamu sebagai solusi kesehatan alami untuk masyarakat modern. Sedangkan tujuan khusus adalah memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang bahan alam yang berpotensi untuk kesehatan, memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang zat khasiat yang terkandung pada bahan alam, manfaat/khasiat mengkonsumsi jamu. Sasaran pengabdian masyarakat adalah sekumpulan warga Kudus yang melakukan CFD. Kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi beberapa tahapan dalam mencapai target dan luaran, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan hingga tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami dengan baik materi yang disampaikan dan masyarakat mengikuti kegiatan tampak sangat antusias, yang terlihat dari partisipasi aktif dan keterlibatan mereka sepanjang acara.
UPAYA MAHASISWA KKN MENGEDUKASI SISWA GENERASI ALPHA TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Sari, Dessy Erliani Mugita; Alifah, Zukhailatul; Hidayah, Siti Nur; Cahyani, Putri Ragita; Setyawati, Putri; Ifada, Elmira Okta Novia; Sari, Sefi Ela; Wildayanti, Wildayanti; Zulkarya, Luvita Gabriel; Lailiyah, Syarofatul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Juni 2025
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/jupkes.v4i2.56

Abstract

DBD merupakan penyakit endemis yang masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama pada kelompok usia anak-anak yang memiliki tingkat kekebalan tubuh rendah dan rentan terhadap infeksi virus dengue. Data menunjukkan bahwa angka kejadian dan kematian tertinggi akibat DBD terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 1–14 tahun. Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor risiko penyebaran penyakit ini, sehingga diperlukan intervensi edukatif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pencegahan DBD. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa Sekolah Dasar (SD) tentang bahaya Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), sekaligus mengenalkan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Selain itu, kegiatan ini juga mengenalkan peran apoteker kepada anak-anak melalui program edukasi yang dikemas secara menarik dan interaktif. Kegiatan edukasi dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Program Studi S-1 Farmasi melalui rangkaian penyuluhan interaktif di SD Negeri 02 dan 04 Kandangmas, Kudus. Edukasi meliputi penjelasan tentang gejala, penularan, dan cara pencegahan DBD dengan metode ceramah, diskusi interaktif, video animasi, dan permainan edukatif. Evaluasi dilakukan melalui tanya jawab untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mahasiswa dan partisipasi aktif selama proses edukasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi yang menarik dapat memberikan dampak positif dalam membentuk perilaku preventif pada anak usia sekolah.