Perempuan hingga kini masih sering dianggap sebagai the second human being (manusia kelas dua), yang berada di bawah superioritas laki-laki.. Hal ini menyebabkan begitu banyaknya tindakan-tindakan yang merendahkan perempuan salah satunya adalah yang terjadi di transportasi umum. Kereta Rel Listrik Commuter Line merupakan salah satu moda transportasi umum yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Jabodetabek, karena murah,efisien dan nyaman, tetapi dibalik itu banyak orang terutama wanita yang pernah mengalami kekerasan seksual di KRL. Disini saya akan menganalisis respon korban, saksi, dan petugas keamanan dalam peristiwa kekerasan seksual di Kereta Rel Listrik Commuter Line Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi kasus, yang mengandung empat tipe data yaitu: wawancara, observasi, dokumen dan materi audio-visual untuk kolom dan bentuk spesifik dari informasi seperti siswa, administrasi untuk baris. Penyampaian data melalui matriks ini ditujukan untuk melihat kedalaman dan banyaknya bentuk dari pengumpulan data, sehingga menunjukkan kekompleksan dari kasus tersebut. Respon yang dilakukan oleh Informan saat mengalami kejadian kekerasan seksual pun sangat berbeda-beda. Ada yang merespon dengan cara menjauh atau berpindah ke dalam gerbong lain dan ada pula yang merespon dengan cara bersikap biasa saja namun jika sudah keterlaluan baru akan melaporkannya kepada petugas, dan ada yang merespon dengan memarahi pelaku. Kata kunci: Respon Perempuan, Kekerasan Seksual, Kereta Rel Listrik Jabodetabek
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022