Air merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan bagi kehidupan, sehingga perlu pengendalian pemanfaatan agar bisa digunakan secara optimal. Penentuan kebutuhan air irigasi menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu metode yang didasarkan pada KP-01 dan CROPWAT 8.0. Parameter yang membedakannya adalah nilai evapotranspirasi tanaman acuan (ETo), hujan efektif, pengolahan tanah, data tanah dan tanaman. Dalam menentukan ETo, CROPWAT 8.0 menggunakan metode Penman-Monteith, sedangkan KP-01 menggunakan metode Penman Modifikasi. Perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan tanah pada CROPWAT 8.0 mencakup kebutuhan air pada masa penyiapan lahan, sedangkan pada KP-01 pengolahan tanah ditentukan dengan metode yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra. Metode CROPWAT 8.0 memperhitungkan waktu dan banyaknya air irigasi yang akan diberikan. Hasil perhitungan kebutuhan air irigasi pada bulan Agustus awal masa tanam KP-01 lebih kecil dari software CROPWAT 8.0. Pada KP-01 sebesar 97,80 mm/hr, sedangkan CROPWAT 8.0 sebesar 98,00 mm/hr. Perbandingan perhitungan KP-01 dan CROPWAT 8.0 sangat berbeda. Pada CROPWAT 8.0, data sebagian default atau tetap jika curah hujan tinggi sehingga menghasilkan nilai nol, sedangkan pada KP-01, jika curah hujan tinggi data menghasilkan nilai meskipun kecil.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022