Al-Qolamuna : Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Vol. 1 No. 3 (2024): Komunikasi dan Dakwah al-Qur'an

MENGGAPAI RIDHA ALLAH MELALUI IBADAH RITUAL(Penafsiran ayat-ayat Sholat dan Puasa Menurut Al-Mawardi dalam Kitab Al-Nukat wa al ‘Uyun)

Wahyu Gil Dimas Alfian Sodri (Unknown)
Amir Mahmud (Unknown)
Wiwin Ainis Rohtih (Unknown)
Nyoko Adi Kuswoyo (Unknown)



Article Info

Publish Date
12 Jul 2024

Abstract

Salah satu fungsi Al-Qur’an sebagai pembimbing bagi orang-orang yang beriman menuju ridha Allah swt. Orang-orang beriman akan terus senantiasa berlomba-lomba menggapai ridha Allah swt. Hal ini merupakan objektivitas suatu ibadah dari sisi subtansialnya. Meskipun beberapa kali al-Qur’an menjanjikan surga sebagai ganjaran ibadah, namun sesungguhnya surge tersebut merupakan bentuk ridha Allah swt kepada hamba-Nya. Para ulama’ telah sepakat tidak ada sesuatu hal yang berat dikerjakan kecuali sesuatu hal yang diwajibkan Allah swt kepada orang-orang yang beriman. Sholat dan puasa merupakan bentuk ibadah ritual yang diwajibkan Allah swt kepada orang-orang yang beriman. Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa ibadah ritual tersebut merupakan salah satu cara menggapai ridha Allah swt. Dalam hal ini, Al-Mawardi dalam tafsirnya An-Bukat wa al-‘Uyun mereprentasikan subtansi iabadah sholat dan puasa sebagai tangga untuk menggapai ridha Allah swt. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode kajian tafsir maudhu’i untuk menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan shalat dan puasa. Penelitian juga menggunakan pendekatan kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan informasi dan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara. Yakni data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah kitab tafsir An-Nukat wa al-‘Uyun karya Imam al-Mawardi. Sedangkan data sekunder diambil dari literatur, buku, catatan, majalah, serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa keikhlasan, konsistensi, dan pemahaman mendalam terhadap makna ibadah adalah kunci utama dalam meraih ridha Allah. Al-Mawardi dalam tafsirnya menekankan perilaku hati yang harus sesuai dengan tujuan ibadah itu sendiri, hal ini yang kemudian disebut subtansial ibadah. Kondisi hati yang lalai menurut al-Mawardi merupakan penyebab seorang hamba sulit untuk sampai pada Tuhannya. Ibadah shalat dan puasa yang dilakukan dengan niat tulus dan penghayatan mendalam dapat mendatangkan keberkahan serta memperkuat hubungan spiritual antara manusia dan Allah, serta membentuk karakter muslim yang lebih baik. Dari kepribadian yag baik dikarenakan ibadah dengan cara yang benar inilah seorang hamba dapat sampai kepada Allah swt dan mendapatkan ridha-Nya.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

AQJKPI

Publisher

Subject

Religion Social Sciences

Description

This journal aims to disseminate research results from academics, researchers, and practitioners in the field of Islamic Studies, both in theory and practice. Specifically, this journal invites papers discussing topics such as Islamic Education, Islamic thought, learning in Islamic education, ...