cover
Contact Name
Hoirul Anam
Contact Email
hoirulanama96@gmail.com
Phone
+6287848003826
Journal Mail Official
hoirulanama96@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dusun Kamal, RT.65/RW.29, Kamal, Karangsari, Kec. Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55674
Location
Kab. kulon progo,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Al-Qolamuna : Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : -     EISSN : 30628377     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
This journal aims to disseminate research results from academics, researchers, and practitioners in the field of Islamic Studies, both in theory and practice. Specifically, this journal invites papers discussing topics such as Islamic Education, Islamic thought, learning in Islamic education, students in Islamic education, Islamic education methods, Islamic teacher education, and Islamic education policies. This journal is published online four times a year, namely in January, April, July, and October.
Articles 66 Documents
ANTARA KONEKSI DAN KOMUNIKASI: EKSPLORASI MEDIA BARU, JARINGAN, DAN BUDAYA PHATIC DI ERA DIGITAL Helma Winda
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article explores the complex relationship between connection and communication in the context of new media, networks and phatic culture in the digital era. Through the library research method, this research explores related literature to identify and analyze trends, developments and implications of this phenomenon. The findings of this article can provide deep insight into how new media and digital networks influence the way we connect and communicate, as well as how phatic culture plays a role in these dynamics. In the shift from blogging, to social networking, to microblogging we see a shift from dialogue and communication between actors in a network, where the goal of the network was to facilitate the exchange of substantive content, to a situation where maintenance of the network itself has become the primary focus. Here communication has been subordinated to the role of simple maintenance of an ever-expanding network and the idea of ​​a connected presence. This has resulted in the emergence of what I call 'phatic media' where communication without content is preferred
Dakwah Digital: Menyampaikan Pesan Agama di Era Teknologi Supriadi
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah, sebagai upaya menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat, telah mengalami evolusi seiring perkembangan zaman. Di era teknologi digital, dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar-mimbar masjid atau majelis taklim, tetapi juga memanfaatkan berbagai platform digital. Ini menciptakan tantangan dan peluang baru bagi para dai (pendakwah). Tujuan dari penelitian ini tidak lain hanyalah untuk mengetahui pada dakwah digital: menyampaikan pesan agama di era teknologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Library Research atau Literature Review. Metode ini merupakan pendekatan yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan sintesis informasi dari literatur yang sudah ada. Tidak melibatkan pengumpulan data primer seperti observasi atau wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, dakwah digital mampu meraih audiens yang lebih luas, memperluas jangkauan pesan agama, dan memfasilitasi interaksi yang lebih aktif antara penyebar dakwah dan masyarakat. Dengan demikian, dakwah digital memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat pemahaman agama Islam di tengah masyarakat yang semakin terkoneksi secara digital. Dakwah dalam menyampaikan pesan agama di era teknologi menggunakan berbagai platform digital, dimana hal tersebut terdapat tujuah macam, yang meliputi pada internet, media sosial, podcast, aplikasi mobile, blog, webinar dan kursus online, pesan langsung dan email
Hukum Berdakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an Surah Ali Imran Ayat 104 Ach Rifai
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum berdakwah dalam perspektif Al-Qur'an, khususnya Surah Ali Imran ayat 104, merupakan sebuah tuntunan yang menegaskan pentingnya peran umat Islam dalam menyebarkan ajaran Islam dan memperjuangkan kebaikan dalam masyarakat. Ayat ini memberikan landasan hukum dan moral bagi praktik dakwah dalam Islam. Tujuan dari penelitian ini, tidak lain hanyalah untuk mengathaui pada hukum berdakwah dalam perspektif al-qur’an surah ali imran ayat 104. Metode penelitian yang dilakukan dalam penlitian ini, menggunakan penlitian yang bersifat library riset, sehingga data yang diperlukan terbagi mnejadi dua bagian. Pertama data primer yang diperoleh dari al-Qur’an serta tafsirnya. Kedua data sekunder, yaitu sebuah pendukung yang meliputi pada jurnal, buku, dan lain-lainya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa hukum dakwah bersifat kondisonal, jika pada ssuatu tempat tidak ada sama sekali personal, yang melakukan aktivitas dakwah. Maka dakwah tersebut hukumnya fardu ain. Namun jika pada tempat tersebut ada satu saja personal yang melakukan aktivitas dakwah. Maka hukum dari pada dakwah menjadi fardu kifayah. Demikian juga hukum dakwah menjadi fardu ain meski sudah terdapat personal yang sudah melakukan aktivitas dakwah, apabila kemungkaran masih meraja lela pada suatu tempat.
Peran Dakwah dalam Membentuk Masyarakat Berakhlak Mulia Unsiyatul Uyun
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Artikel ini membahas berbagai aspek peran dakwah dalam membentuk karakter dan moral masyarakat berdasarkan ajaran Islam. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, artikel ini mengidentifikasi peran dakwah dalam menyebarkan nilai-nilai moral, memberikan pendidikan dan teladan, memperkuat ikatan sosial, mencegah perilaku negatif, dan membangun kesadaran diri. Dakwah tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran agama, tetapi juga menjadi upaya mendidik individu dan masyarakat agar hidup sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan keadilan. Penelitian ini menyoroti pentingnya dakwah dalam membentuk masyarakat yang adil, harmonis, dan penuh kasih sayang, serta menegaskan bahwa dakwah bukan hanya tentang agama, tetapi juga tentang membentuk karakter yang berkualitas dan bertanggung jawab dalam masyarakat. Hasil dari penelitian ini menujukkan, bahwa peran dakwah dalam membentuk masyarakat berakhlak mulia terdapat tujuh bagian. Pertama, dakwah berfungsi sebagai medium penyebaran nilai-nilai moral. Kedua, dakwah berperan dalam pendidikan dan pembinaan umat. Ketiga, dakwah memberikan teladan yang baik. Para dai atau pendakwah seringkali menjadi panutan bagi masyarakat. Keempat, dakwah memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Kelima, dakwah berperan dalam pencegahan perilaku negatif. Keenam, dakwah juga berperan dalam aspek sosial dan kemanusiaan. Ketujuh, dakwah mendorong pembentukan kesadaran diri.
Strategi Tokoh Agama Membangun Kerukunan Umat Beragama Baidawi
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi strategi yang diterapkan oleh tokoh agama dalam upaya membangun kerukunan umat beragama. Sehingga penelitian ini dilakukan tidak lain hanyalah bertujuan untuk mengatahui pada strategi tokoh agama membangun kerukunan umat beragama. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dari berbagai sumber referensi, termasuk data primer dan sekunder. Melalui analisis konten, penelitian ini membahas peran krusial tokoh agama dalam membentuk harmoni dan toleransi di antara umat beragama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa strategi tokoh agama membangun kerukunan umat beragama itu terdapat empat hal. Pertama tersedianya saluran dialog antar umat beragama yang memfasilitasi diskusi terbuka tentang isu kerukunan beragama, Kedua, terselenggaranya bantuan sosial kemanusiaan kepada masyarakat baik kerja bakti dalam memperkuat ikatan persaudaraan antar umat beragama. Ketiga, menanamkan nilai-nilai pendidikan sebagai langkah konkrit menumbuhkan pemahaman tentang agama lain sehingga memperkuatan nilai toleransi antar umat beragama. Keempat, komunikasi efektif amat dibutuhkan dalam menjalin interaksi dengan agama berbeda bahkan dalam kegiatan sosial tidak terlepas dengan umat agama lain. Kata Kunci: strategi, tokoh agama, kerukunan, beragama   Abstract This research investigates the strategies implemented by religious leaders in an effort to build religious harmony. So this research was carried out with no other aim than to find out about the strategies of religious figures to build religious harmony. The documentation method is used to collect qualitative data from various reference sources, including primary and secondary data. Through content analysis, this research discusses the crucial role of religious figures in establishing harmony and tolerance among religious communities. The results of this research show that there are four strategies for religious leaders to build religious harmony. Firstly, there is a dialogue channel between religious communities that facilitates open discussions on the issue of religious harmony. Second, the provision of humanitarian social assistance to the community, including community service in strengthening bonds of brotherhood between religious communities. Third, instilling educational values as a concrete step to foster understanding of other religions so as to strengthen the value of tolerance between religious communities. Fourth, effective communication is really needed in interacting with different religions, even in social activities with people of other religions. Keywords: strategy, religious figures, harmony, religion  
Kepentingan Berbuat Adil Dalam Islam Enggi Rahmat Firmanto
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadilan merupakan prinsip mendasar dalam ajaran Islam, mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, adil berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dan memberikan hak-hak sesuai dengan proporsinya. Artikel ini membahas pentingnya keadilan dalam perspektif Islam, didukung oleh berbagai ayat Al-Qur'an dan Hadits yang menegaskan kewajiban untuk berlaku adil. Keadilan bukan hanya dalam konteks hubungan antar manusia, tetapi juga dalam hubungan dengan Allah. Adil dalam Islam mencakup lima ruang lingkup utama: adil kepada Allah, dalam penghukuman, dalam beristeri, dalam memperlakukan anak, dan dalam timbangan atau takaran. Penegakan keadilan membawa banyak manfaat, termasuk janji surga bagi mereka yang menegakkannya, dan mendekatkan pelakunya kepada ketakwaan. Artikel ini juga menyoroti berbagai contoh penerapan keadilan dalam kehidupan sehari-hari sesuai ajaran Islam. Kata Kunci : Adil, Islam, Al-Qur’an dan Hadist Abstract Justice is a fundamental principle in Islamic teachings, encompassing various aspects of daily life. In Islam, being just means placing everything in its rightful place and giving rights proportionately. This article discusses the importance of justice from an Islamic perspective, supported by various Qur'anic verses and Hadiths that emphasize the obligation to act justly. Justice is not only in the context of human relationships but also in the relationship with Allah. Justice in Islam covers five main scopes: justice towards Allah, in punishment, in marriage, in treating children, and in measurements or scales. Upholding justice brings many benefits, including the promise of paradise for those who practice it, and brings the individual closer to piety. This article also highlights various examples of applying justice in daily life according to Islamic teachings. Keywords: Justice, Islam, Qur'an, Hadith
Komunikasi Antarbudaya Pada Etnis Minangkabau Dan Mandailing Perspektif Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 22 Nur Atikah; Roni Apriadi
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 2 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this article is to discuss intercultural communication from the perspective of the Koran in the Mandailing and Minang ethnic communities in Pasaman, West Sumatra. This article focuses on the phenomenon of language and cultural differences that exist in the region. The Mandailing and Minangkabau ethnic groups have significant cultural differences in communication and behavior in their communities. This research uses a qualitative approach by conducting literature and field studies. This research reached the conclusion that the language differences of the Mandailing ethnic group are not a barrier to communicating effectively with people of the Minang ethnic group as local residents. Based on communication ethics from the Koran, namely qaulan sadida, qaulan maysuran, and qaulan layyinan, intercultural communication in Pasaman runs well. Mandailing and Minang people respect and appreciate each other in various events and daily activities. Because the Minang are a tolerant and non-ethnocentric society, they can communicate well in the surrounding environment. The spirit of mutual respect and appreciation shown by the Mandailing and Minang tribes is the result of applying the principles of intercultural Islamic communication in accordance with the directions of the Al-Qur'an in Q.S. ar-Rum verse 22. ABSTRAK Tujuan dari tulisan ini adalah untuk membahas komunikasi antarbudaya dari sudut pandang al-Qur'an pada masyarakat etnik Mandailing dan Minang di Pasaman, Sumatera Barat. Tulisan ini berfokus pada fenomena perbedaan bahasa dan budaya yang ada di wilayah tersebut. Kelompok etnis Mandailing dan Minangkabau memiliki perbedaan budaya yang signifikan dalam komunikasi dan perilaku masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan studi kepustakaan dan lapangan. Penelitian ini mencapai kesimpulan bahwa perbedaan bahasa etnis Mandailing tidak menjadi penghalang untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari etnis Minang sebagai warga lokal. Berdasarkan etika komunikasi dari al-Qur'an, yaitu qaulan sadida, qaulan maysuran, dan qaulan layyinan, komunikasi antar budaya di Pasaman berjalan dengan baik. Orang Mandailing dan Minang menghormati dan menghargai satu sama lain dalam berbagai acara dan kegiatan sehari-hari. Karena Minang adalah masyarakat yang toleran dan tidak etnosentris, mereka dapat berkomunikasi dengan baik di lingkungan sekitar. Semangat saling menghormati dan menghargai yang ditunjukkan oleh suku Mandailing dan Minang adalah hasil dari penerapan prinsip komunikasi Islami antarbudaya sesuai dengan arahan Al-Qur'an pada Q.S. ar-Rum ayat 22.
Teori Sosiologi Dan Penerapan Sikap Kerja Dalam Pengembangan Dakwah Mujiyati; Suyanto
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 2 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine sociological theories in the development of da'wah sociology and the application of work attitudes in the world of work from a da'wah perspective. The research method used is library research by analyzing two papers on sociological theories in da'wah development and the application of work attitudes. The results show that several sociological theories such as structural functionalism, conflict theory, symbolic interactionism, cycle theory, and exchange theory can be used as perspectives in da'wah sociology. Meanwhile, the application of positive work attitudes such as time management, accepting criticism, respecting coworkers, commitment to work, being polite, not bringing personal matters to the office, and paying attention to appearance are important in the world of work and in line with da'wah values. This study contributes to enriching the theoretical foundation of da'wah sociology and practical guidance for da'wah practitioners in the professional world Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teori-teori sosiologi dalam pengembangan sosiologi dakwah dan penerapan sikap kerja dalam dunia kerja dari perspektif dakwah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menganalisis dua makalah tentang teori-teori sosiologi dalam pengembangan dakwah dan penerapan sikap kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa teori sosiologi seperti fungsionalisme struktural, teori konflik, interaksionisme simbolik, teori siklus, dan teori pertukaran dapat digunakan sebagai perspektif dalam sosiologi dakwah. Sementara itu, penerapan sikap kerja yang positif seperti menghargai waktu, menerima kritik, menghormati rekan kerja, berkomitmen terhadap pekerjaan, bersikap sopan, tidak membawa urusan pribadi ke kantor, dan memperhatikan penampilan penting dalam dunia kerja dan sejalan dengan nilai-nilai dakwah. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya landasan teoretis sosiologi dakwah dan panduan praktis bagi para praktisi dakwah di dunia professional
FENOMENA PEMBACAAN QS. AL-BAQARAH AYAT 285 DALAM PRAKTIK RUQYAH TOLAK SIHIR(Studi Living Qur’an di Terapis Tri Sukma Jati Zamatera, Salatiga) Umiya As’adah; Muhammad Muttaqin; Misbakhul Abidin; Hasna Syahnas Ulayya
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 2 (2024): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap fenomena pembacaan QS. Al-Baqarah ayat 285 dalam pengobatan ruqyah tolak sihir yang dilakukan di Terapis TSJ Zamatera, Kota Salatiga. Penelitian ini termasuk dalam kajian living qur’an sehingga metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif dengan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya: pengamatan (observation), wawancara (interview) dan dokumentasi. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini bahwa penggunaan ayat tersebut dinyakini sebagai kekuatan dan perlindungan ketika melakukan ruqyah terhadap seseorang. Penggunaan ayat tersebut juga dapat meningkatkan akidah seseorang terhadap kebesaran Allah. Hal ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an itu bukan hanya sebagai peringatan namun juga sebagai obat baik jasmani maupun rohani.   AbstractThis research aims to determine people's views on the phenomenon of reading QS. Al-Baqarah verse 285 in the ruqyah treatment against magic carried out at the TSJ Zamatera Therapist, Salatiga City. This research is included in the study of the living Qur'an so the research method uses qualitative methods with several data collection techniques including: observation, interviews and documentation. Meanwhile, the approach used in this research is a phenomenological approach. The results of this research show that the use of this verse is believed to provide strength and protection when performing ruqyah on someone. Using this verse can also increase a person's belief in the greatness of Allah. This is proof that the Koran is not only a warning but also a medicine, both physical and spiritual.Keyword: QS. Al-Baqarah verse 285, treatment, ruqyah, TSJ Zamatera.  
Peran Orang Tua dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Sebagai Pendidik di MI Miftahul Khoir III Purwosari Pasuruan Wiky Nur Fajar; Askhabul Kirom; Muhammad Anang Sholikhudin; Ali Muhtarom
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 3 (2024): Komunikasi dan Dakwah al-Qur'an
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/ac9gj376

Abstract

Pendidikan moral dan karakter anak sangat dipengaruhi oleh peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. MI Miftahul Khoir III Purwosari Pasuruan merupakan lembaga pendidikan yang sangat memperhatikan peran orang tua dalam memotivasi anak-anak untuk belajar. Teori belajar sosial Albert Bandura menekankan pentingnya pengamatan, penyimpanan, reproduksi, dan motivasi dalam proses pembelajaran sosial.Penelitian ini berfokus pada peran orang tua di MI Miftahul Khoir III Purwosari dalam memotivasi anak-anak mereka untuk belajar dan mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi anak sebagai peserta didik. Penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana komunikasi yang efektif dan perhatian ekstra dari orang tua dapat meningkatkan semangat belajar anak.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada beberapa orang tua murid di MI Miftahul Khoir III Purwosari. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema utama terkait peran orang tua dalam memotivasi anak-anak.Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di MI Miftahul Khoir III Purwosari memainkan peran yang sangat penting dalam memotivasi anak-anak mereka untuk belajar melalui komunikasi yang baik, memberikan contoh perilaku positif, serta dukungan moral dan penghargaan. Temuan ini mendukung teori belajar sosial Bandura dan penelitian sebelumnya yang menekankan pentingnya peran orang tua dalam memotivasi dan mendukung proses belajar anak. Dengan demikian, keterlibatan aktif orang tua merupakan faktor kunci dalam keberhasilan akademik dan pengembangan karakter anak. Abstract Children's moral and character education is greatly influenced by the role of parents as the first and foremost educators. MI Miftahul Khoir III Purwosari Pasuruan is an educational institution that pays great attention to the role of parents in motivating children to learn. Albert Bandura's social learning theory emphasizes the importance of observation, storage, reproduction, and motivation in the social learning process. This study focuses on the role of parents at MI Miftahul Khoir III Purwosari in motivating their children to learn and overcoming various obstacles faced by children as students. This study also explores how effective communication and extra attention from parents can increase children's enthusiasm for learning. This study uses a qualitative approach with an in-depth interview method with several parents of students at MI Miftahul Khoir III Purwosari. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using thematic analysis techniques to identify key patterns and themes related to the role of parents in motivating children. The results showed that parents at MI Miftahul Khoir III Purwosari play a very important role in motivating their children to learn through good communication, providing examples of positive behavior, and moral support and rewards. These findings support Bandura's social learning theory and previous studies that emphasize the importance of the role of parents in motivating and supporting children's learning processes. Thus, active parental involvement is a key factor in children's academic success and character development