Kemiskinan ekstrem merupakan kondisi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primer manusia, termasuk didalamnya makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi. Dalam pelaksanaan kebijakan penghapusan kemiskinan ekstrem masih terdapat permasalahan yaitu masih ada masyarakat miskin ekstrem di kota Pekanbaru, program pemberdayaan masyarakat belum optimal, dan masih ada masyarakat yang tidak update data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bersifat deskriptif. Penelitian ini mengacu pada teori Van Meter dan Van Horn yaitu standar dan tujuan, sumber daya, komunikasi antar organisasi, disposisi pelaksana, karakteristik pelaksana, dan kondisi sosial, ekonomi, dan politik, dengan teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru belum optimal. Kendala yang terjadi yaitu data masyarakat miskin ekstrem tidak update dan terjadinya miss-communication
Copyrights © 2024