<![CDATA[Keselamatan di bandara adalah salah satu aspek kritis dalam industri penerbangan yang tidak dapat diabaikan. Penggunaan jasa transportasi udara di Indonesia semakin hari semakin meningkat, sehubungan dengan tingginya tingkat kecelakaan udara di Indonesia dimana moda penerbangan selama 2023 tercatat menyumbang angka kecelakaan terbanyak. Dalam konteks Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan di area Apron masalah yang muncul meliputi banyak faktor, antara lain pesawat itu sendiri, faktor human error, faktor cuaca, bahkan tidak berfungsinya fasilitas bandar udara. Sebenarnya ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecelakaan, diantaranya yaitu terkait cuaca, kesalahan pemeliharaan, dan faktor lain diantaranya kesiapan petugas dalam memahami APD lengkap, seperti tidak menggunakan airplug, sarung tangan, safety shoes, kacamata, menyimpan peralatan di area service road, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, serta terdapat FOD (Foreign Object Damage). Penelitian ini bersifat kualitatif dengan data yang bersifat primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, obseravasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2023 sampai dengan Juni 2024. Tempat penelitian di PT. Gapura Angkasa Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kesiapan petugas PT. Gapura Angkasa dalam upaya implementasi Sistem Manajemen Keselamatan di area apron Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tingkat kesiapan semua personel kategori siap. Adanya kendala dalam mengkondisikan kesiapan petugas yaitu faktor alam dan juga teknis. Efektivitas petugas PT. Gapura Angkasa dalam merespon situasi darurat dengan beracuan pada SOP yang telah diatur oleh peraturan perusahaan itu sendiri, aturan dari Undang-Undang, serta aturan dari otoritas bandara]]>
Copyrights © 2024
