<![CDATA[Dalam mempelajari bahasa Arab, ada 4 aspek utama yang menjadi kemahiran penting yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk mengembangkan 4 kemahiran tersebut diperlukan adanya sebuah lingkungan yang bisa mendorong keinginan siswa untuk mempelajari bahasa asing dan mempermudah mereka untuk terbiasa berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Jika lingkungan bahasanya tidak memberikan dampak atau tidak mendorong kegiatan tersebut maka otomatis pemerolehan bahasa juga akan lebih sulit. Maka dari itu diperlukan sebuah lingkungan bahasa atau biasa disebut bi'ah lughawiyah dalam bahasa Arab yang menjadi sarana penunjang pemerolehan bahasa dan juga pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang implementasi kurikulum ISMUBA dalam menciptakan lingkungan pembelajaran bahasa Arab (bi’ah ‘arabiyah) di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Dengan berlandaskan teori yang dikemukakan oleh Krashen tentang pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwasannya peran ISMUBA sebagai satuan kurikulum yang digunakan oleh Muhammadiyah rupanya memberikan manfaat lebih dalam pemerolehan bahasa dan juga pembelajaran bahasa Arab bagi para siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Arab. Peran ISMUBA dalam membuat kurikulum berbasis Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab memberikan lingkungan bahasa yang lebih dominan dibandingkan pada lembaga pendidikan umum yang tidak menerapkan dan memiliki pelajaran bahasa Arab didalamnya.]]>
Copyrights © 2024
