Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV2. Selain menyebabkan gangguan pernapasan, virus ini juga menyebabkan hiperkoagulasi yang ditandai dengan peningkatan kadar D-Dimer. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi penyakit Covid-19 adalah pemeriksaan SARS-CoV2 RNA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemeriksaan SARS-CoV2 RNA dengan kadar D-Dimer pada pasien yang didiagnosa Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel adalah 30 data sekunder pasien yang melakukan pemeriksaan D-Dimer dan SARS-CoV2 RNA atau pun pasien yang melakukan pemeriksaan D-Dimer dengan data rekam medis SARS- CoV2 RNA yang didiagnosa Covid-19 periode Januari 2021 sampai Juli 2022. Hasil penelitian ini didapatkan responden dengan hasil SARS-CoV2 RNA terdeteksi sebanyak 25 (83,3%) dan tidak terdeteksi sebanyak 5 (16,7%). Kadar D-Dimer normal sebanyak 7 (23,3%) dan abnormal 23 (76,7%). Hasil uji Chi Square penelitian ini tidak ada hubungan antara pemeriksaan SARS-CoV2 RNA dengan D- Dimer pada pasien yang didiagnosa Covid-19 dengan nila Asymp. Sig 0,334. Dapat disimpulkan bahwa kadar D-Dimer pada pasien yang didiagnosa Covid-19 dengan hasil SAR-CoV2 RNA terdeteksi tergantung dari tingkat derajat keparahan penyakit.
Copyrights © 2024