Yanti, Ni Luh Gede Puspita
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CEGAH KANKER PAYUDARA SEJAK REMAJA DENGAN MENERAPKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Yanti, Ni Luh Gede Puspita
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Abdimas ITEKES Bali Terbitan Mei 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v1i2.381

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker penyebab paling umum kematian perempuan. Data empiris menunjukkan prevalensi kanker meningkat seiring bertambahnya usia, namun usia muda tidak menjamin aman dari kanker payudara. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pencegahan kanker payudara sejak dini sehingga meningkatkan kesadaran untuk melakukan SADARI secara teratur. Metode yang digunakan diawali dengan pretest pengetahuan dan sikap remaja terkait kanker payudara dan tindakan SADARI. Tahap kedua yaitu pemaparan informasi, demonstrasi dan praktek cara melakukan SADARI menggunakan media video, kegiatan dilaksanakan secara daring. Tahap akhir melakukan posttest menggunakan kuesioner yang sama dengan pretest. Hasil kegiatan diperoleh rata-rata pengetahuan pretest yaitu 62 menjadi 79 saat posttest, dengan hasil uji Wilcoxon didapatkan p value 0,001 artinya terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata sikap remaja pretest yaitu 73,2 menjadi 77,4 saat postets, dengan hasil uji Wilcoxon didapatkan p value 0,01 artinya terdapat perbedaan sikap sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Hasil uji Chi Square didapatkan p-value 0,426, artinya, tidak ada hubungan antara mendapatkan penyuluhan dengan pelaksanaan tindakan SADARI pada remaja. Paparan informasi tidak dapat dilakukan hanya satu kali tanpa adanya tindak lanjut, semakin sering seseorang terpapar informasi maka akan semakin meningkat pemahamannya sehingga akan berpengaruh pada sikap dan tindakannya.
The Impact of Transparent Dressings on Phlebitis Incidence in Pediatric Intra Venous Therapy Dwijayanti, Ni Kadek Rai; Resiyanthi, Ni Komang Ayu; Yanti, Ni Luh Gede Puspita; Arwidiana , Dewa Putu
Basic and Applied Nursing Research Journal Vol 5 No 1 (2024): Basic and Applied Nursing Research Journal (BANRJ)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/banrj.05.01.05

Abstract

Introduction: Hospitalization can be a traumatic experience for both children and their parents. During the hospitalization process, procedures such as installing an IV drip can lead to phlebitis infection. To prevent phlebitis, nurses often use transparent dressings when installing a child's IV. The aim of this study was to determine the relationship between the use of transparent dressings and the incidence of phlebitis during pediatric IV drips. Methods: This study employed a descriptive correlational research design with a cross-sectional approach. The total sample consisted of 40 individuals selected through accidental sampling. Data collection tools included questionnaires and observation sheets. Results: Among the 40 respondents, transparent dressings were used 100% of the time, and the incidence of phlebitis was observed in 2 respondents (5%). The results of the Spearman Rank analysis test showed a p-value of 0.288, indicating no significant relationship between the use of transparent dressings and the incidence of phlebitis in children's IV installations. The Spearman correlation coefficient between the use of transparent dressings and the incidence of phlebitis was 0.172, suggesting a very weak correlation. Discussion: Many factors can contribute to the development of phlebitis. While the use of transparent dressings can help nurses observe and detect signs of phlebitis more easily, this study found no significant correlation between their use and the incidence of phlebitis. However, transparent dressings can still be beneficial for early detection and intervention.
PENGARUH KOMPRES DINGINTERHADAP TINGKAT NYERI SAAT PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA SEKOLAH: THE EFFECT OF COLD COMPRESS ON LEVELS PAIN DURING INFUSION INSTALLATION IN SCHOOL-AGE CHILDREN Laksmi, I Gusti Ayu Putu Satya; Suryati, Ni Made; Yanti, Ni Luh Gede Puspita
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.35

Abstract

Pendahuluan:Prosedur pemasangan infus pada anak usia sekolah merupakan prosedur invasifyang mengakibatkan nyeri. Nyeri yang tidak ditangani dapat menimbulkan kesulitan tidur, ansietas, ketidakberdayaan dan keputusasaan. Kompres dingin merupakan salah satu tindakan keperawatan yang mampu mengurangi nyeri dengan memberikan efek anestesi lokal pada area yang akan dipasang infus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kompres dingin terhadap tingkat nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah. Metode:Desain penelitian menggunakan true eksperimental, dengan rancangan posttest-only control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan sampel sebanyak 20 responden terbagi menjadi dua kelompok (10 responden kelompok kontrol dan 10 responden kelompok perlakuan).Kompres dingin dilakukan selama 3 menit sebelum pemasangan infus dilakukan.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat nyeri anak pada kelompok kontrol 6,4 termasuk nyeri sedang. Rata-rata tingkat nyeri pada kelompok perlakuan 2,7 termasuk nyeri ringan. Beda rata-rata tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebesar 3,7. Diskusi:Hasil uji Independent T Test didapatkan p value 0,000, menunjukkan ada pengaruh kompres dinginterhadap tingkat nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah di RSUD Sanjiwani Gianyar. Kompres dingin saat pemasangan infus pada pasien anak diharapkan dapat dijadikan standar, sehingga dapat menurunkan nyeri pada pasien anak. Kata kunci:Anak usia sekolah, Kompres dingin, Tingkat Nyeri ABSTRACK Introduction:The infusion procedure in school-age children is an invasive procedure that results pain. Pain that is not treated may cause anxiety, insomnia, powerlessness and hopelessness. Cold compress is one of the nursing interventions that are able toreduce pain by providing local anesthetic effect on the area where the infusion will be installed. The aim of the study to identify the effects of cold compress on levels of pain in school-age children during infusion installation.Method:Design of study was true experimental, with a posttest-only control design, by using consecutive sampling with 20 respondents consisted of two groups (10 control group and 10 intervention group). Cold compress was performed for 3 minutes prior infusion installation. Result:Results indicated that mean level of child pain in control group of 6,4 included moderate pain, mean level in intervention group of 2,7 included mild pain. Discussion:Bivariate analysis using Independent T Test.Mean difference of pain level in treatment and control group was 3,7 (p value 0,000), there are effects of cold compress on levels of pain during infusion installation in school-age children at Sanjiwani Gianyar hospital. Cold compresses during infusion in pediatric patients are expected to be standardized, by reducing pain in pediatric patients Key word:School-age children, cold compress, Pain Level
PENGARUH PEER EDUCATION TERHADAP MINAT WUS MELAKUKAN IVA DI BANJAR TEGAL DESA KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG: THE EFFECT OF PEER EDUCATION TOWARD FERTIL AGED WOMEN’S INTEREST COMMITING IVA AT BANJAR TEGAL KUBUTAMBAHAN VILLAGE BULELENG REGENCY Yanti, Ni Luh Gede Puspita; Sulantara, I Ketut Yudha; Sintari, Silvia Ni Nyoman
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.37

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan reproduksi wanita yang menjadi pembunuh nomor dua saat ini setelah kanker payudara adalah kanker serviks. Deteksi dini diperlukan guna sebagai pencegahan sehingga dapat menekan angka kejadian kanker serviks, salah satunya dengan pemeriksaan IVA. Minat WUS untuk melakukan pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini masih sangat rendah. Pendidikan teman sebaya (peer education) menjadi salah satu faktor untuk semakin meningkatkan minat WUS untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peer education terhadap minat WUS melakukan IVA di Banjar Tegal Desa Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Metode : Penelitian pre eskperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test. Teknik sampling yang digunakan adalah Nonprobablity Sampling dengan Purposive Sampling didapatkan sampel dengan jumlah 44 orang. Hasil analisis univariat sebelum peer education didapatkan hasil minat WUS melakukan IVA pada kategori rendah sebanyak 24 orang (54,5%) dan hasil analisis setelah peer education minat melakukan IVA pada kategori sedang sebanyak 33 orang (75%). Hasil analisis menggunakan uji beda rata-rata Wilcoxon diperoleh nilai p value 0,001 dimana nilai p < α (0,05) yang artinya ada pengaruh peer education terhadap minat WUS melakukan IVA. Saran bagi WUS agar dapat menerapkan pemeriksaan IVA secara berkala dan dapat menyebarluaskan informasi yang didapat dari kegiatan peer education terkait kanker serviks dan pemeriksaan IVA kepada masyarakat. Kata Kunci : Kanker serviks, IVA, Peer education, Minat ABSTRACK Introduction: Woman reproduction health which nowadays becomes the second killer after breast cancer, is cervix cancer. It is needed early-detected prevention in order to reduce cervix cancer, one of them is IVA. The awareness of community as early-detected prevention is very low. Peer education becomes one of the factors to increase communities' awareness toward cervix cancer. This study aims at identifying the effect of peer education toward Fertile Aged Women’s interest committing IVA in Banjar Tegal Desa Kubutambahan, Buleleng Regency. Method : The pre experimental is conducted using one group pre-post test. Non probability and purposive sampling is used in sampling technic by involving 44 persons as number of sampling. univariate result of community’s interest committing before peer education is low, 24 persons (54.5%) and community's interest after peer education are 33 persons (75%). The study is analyzed by using Wilcoxon's average different test with p value 0.001 which p < α (0.05). It means that there is effect of peer education toward community's interest in committing IVA. Suggestion to Fertil Aged Women’s, in order to committing IVA frequently and spread information obtained from peer education related cervix cancer and IVA to societies. Key words : Cervical Cancer, IVA, Peer education, Interests
Hubungan dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan pemeriksaan iva pada wanita usia subur (wus) di banjar tegal: The relationship of family and healthcare workers support with iva examination in women of childbearing age (wus) in banjar tegal Yanti, Ni Luh Gede Puspita; Citrawati, Ni Ketut
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 (2022): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 Oktober 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i2.305

Abstract

Kanker leher rahim paling sering menyerang wanita di seluruh dunia yang dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Kanker serviks pada fase awal sering kali tidak menimbulkan adanya gejala, namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual. Deteksi dini perlu dilakukan untuk menekan angka kejadian, salah satunya dengan metode Inspeksi Visual Asetat (IVA). Penelitian menggunakan design kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 112 WUS yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data bivariate menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga (p=0,000) dan petugas kesehatan (p=0,000) dengan pemeriksaan IVA. WUS yang mendapatkan dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan IVA akan cenderung bersedia melakukan pemeriksaan IVA secara rutin. Petugas kesehatan diharapkan rutin dalam memberikan pendidikan kesehatan dan memotivasi WUS serta melibatkan keluarga, sehingga cakupan IVA meningkat.
HUBUNGAN RASIO CD4/CD8 DENGAN RASIO NEUTROFIL/LIMFOSIT PADA PASIEN TERINFEKSI HIV YANG MENDAPAT TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV) Purwanti, Ni Wayan Nia Ariska; Yanti, Ni Luh Gede Puspita; Cahyani, Anak Agung Ayu Eka
Jurnal Insan Cendekia Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v12i2.1482

Abstract

Pendahuluan: Salah satu masalah kesehatan utama di dunia dengan angka kematian yang tinggi adalah HIV/AIDS. Pengobatan antiretroviral (ARV) dapat menghentikan penularan HIV/AIDS dengan cepat, sehingga mengurangi epidemi di masyarakat. Namun, terapi ARV jangka panjang menyebabkan peningkatan sel CD8 secara bertahap dan penurunan rasio CD4/CD8, yang memengaruhi peradangan non-AIDS sebagaimana diukur dengan uji Rasio Neutrofil/Limfosit (NLR). Tujuan: penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara NLR dan Rasio CD4/CD8 pada individu HIV-positif yang menjalani pengobatan antiretroviral (ARV). Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan analisis observasional. Perangkat lunak SPSS digunakan untuk menguji 62 sampel penelitian yang berasal dari data sekunder. Hasil: Rata-rata hasil pemeriksaan Rasio Neutrofil/Limfosit pada 62 data yang diperiksa adalah 1.5768 dengan interpretasi normal. Rata-rata hasil pemeriksaan Rasio CD4/CD8 adalah 0,5310 dengan interpretasi rendah. Hasil korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan antara Rasio CD4/CD8 dan Rasio Neutrofil/Limfosit dengan nilai sig. 0,030 (<0,05). Kesimpulan: Terdapat korelasi negatif yang lemah antara variabel; semakin tinggi Rasio Neutrofil/Limfosit, semakin rendah Rasio CD4/CD8. Saran: Kelainan kuantitatif dan fungsional pada CD8 akan tetap ada bahkan setelah ARV secara efektif menghambat virus dan memulihkan CD4, oleh karena itu diperlukan pemantauan terapi yang tepat.