Beragam riset terdahulu mengungkap makna sejarah dalam berbagai aspek, mulai dari ibrah atau hikmah, hingga metode penulisan sejarah. Akan tetapi, penelitian yang mengkaji pembentukan kebudayaan berbasis dimensional waktu belum ditelaah secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek ontologis sejarah melalui kajian dimensional waktu dan pembentukan kebudayaan. Ulasan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research, dengan menjadikan artikel ilmiah, buku, prosiding dan publikasi ilmiah kredibel sebagai kajian literatur dan referensi penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sejarah berkaitan erat dengan tridimensional waktu, yakni masa lampau, masa kini dan masa depan, serta sarat dengan hikmah atau ibrah bagi pembaca sejarah. Tridimensional waktu membentuk kebudayaan yang diyakini dan dilestarikan secara turun-menurun sebagai claimant dan menciptakan peradaban di tengah komunitas masyarakat. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia yang tidak diturunkan secara biologis, tetapi diperoleh melalui proses belajar. Kebudayaan didapat, didukung, dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan juga merupakan pernyataan atau perwujudan dari kehendak, perasaan, dan pikiran manusia.
Copyrights © 2024