Babesiosis pada anjing disebabkan oleh infeksi Babesia spp.; namun, metode deteksinya terbatas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Babesia spp. pada anjing dari Bogor dan Jakarta melalui PCR. Sampel darah (n=56) dikumpulkan dan diperiksa menggunakan apusan darah dengan pewarnaan Giemsa 10% dan PCR yang menargetkan gen 18S rRNA. Profil hematologi juga dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,5% anjing ras campuran dari Bogor positif terinfeksi Babesia spp. melalui kedua metode. Anjing yang terinfeksi menunjukkan jumlah sel darah merah yang berkurang dan jumlah sel darah putih yang meningkat, yang mengindikasikan anemia dan respons imun. Penelitian ini menyoroti pentingnya metode molekuler untuk diagnosis yang akurat dan mendukung perlunya program pencegahan dan pengendalian.
Copyrights © 2024