Latar Belakang: Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan sesuai kebutuhan gizi anak usia enam bulan. Data 2015-2020 menunjukkan 56% bayi 0-6 bulan sudah menerima makanan selain ASI, dengan lebih dari 40% ibu di Indonesia memberikan MP-ASI terlalu dini, yang berisiko meningkatkan malnutrisi hingga 2-3 kali lipat. Sementara itu, hanya 40% bayi di Indonesia mendapatkan ASI eksklusif, dan angka ini diperkirakan meningkat pada 2025. Penelitian ini dilakukan di desa pelosok dengan mayoritas penduduk sebagai petani untuk memahami pola pemberian MP-ASI. Tujuan: Mengetahui gambaran pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Jiwan. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan purposive sampling dengan 98 sampel dari orang tua anak usia 25-60 bulan di Posyandu Desa Jiwan. Data dikumpulkan melalui kuesioner terkait pemberian MP-ASI selama satu bulan dan dianalisis secara univariat. Hasil: Hasil menunjukkan rata-rata usia anak 40,35 bulan (± 11,03) dengan berat badan 14,44 kg (± 3,03). Proporsi jenis kelamin seimbang (50% laki-laki, 50% perempuan). Mayoritas ibu berusia 32,33 tahun (± 5,48), berprofesi sebagai ibu rumah tangga (85,7%), dan berpendidikan SMA/K (43,9%). Sebagian besar pemberian MP-ASI sudah baik (70,4%). Kesimpulan: Pemberian MP-ASI di Desa Jiwan sebagian besar sudah baik. Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan ibu memengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan gizi anak secara optimal.
Copyrights © 2024