Program KB di Indonesia khususnya penggunaan MKJP menjadi upaya pemerintah dalam mengendalikan penduduk, khususnya pada kelompok berisiko. Namun, penggunaan mix-method MKJP di Indonesia relatif masih rendah, yaitu 24,6% dibandingkan negara ASEAN lainnya. Wanita menikah di Indonesia masih mengalami masalah dalam mengakses layanan kesehatan seperti masih tingginya angka unmet-need serta rendahnya presentase wanita terpapar informasi dari penyuluh lapangan KB dan informed choice KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan dan mengetahui hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Penelitian ini menggunakan data SKAP KKBPK 2019 dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan sedangkan analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Ditemukan 75,3% wanita masih mengalami minimal 1 masalah terkait akses layanan kesehatan. Proporsi penggunaan MKJP oleh wanita menikah usia 15-49 tahun di Indonesia adalah 29,2%. Ada hubungan yang signifikan antara akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP setelah dikontrol variabel pendidikan dan keinginan memiliki anak (AOR=1.19; 95% CI=1.091-1.312). Disimpulkan penggunaan MKJP di Indonesia relatif rendah. Upaya pemerintah seperti memanfaatkan tim pendamping keluarga sebagai jejaring fasilitas layanan KB, mengoptimalkan penyuluhan KB dengan pendekatan keluarga sehat dan KB lestari, dan mengoptimalkan layanan KB sesuai standar perlu dilakukan untuk mengurangi masalah terkait akses layanan kesehatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023