cover
Contact Name
Yolanda Handayani
Contact Email
bikfokes@gmail.com
Phone
+62217863473
Journal Mail Official
bikfokes@gmail.com
Editorial Address
Departemen Biostatistika dan Kependudukan Gedung A, lantai 2, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat, 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan
Published by Universitas Indonesia
ISSN : -     EISSN : 27750574     DOI : https://doi.org/10.7454/bikfokes
Core Subject : Health,
Jurnal BIKFOKES (Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan) diinisiasi oleh Departemen Biostatika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sebagai jurnal ilmiah, Jurnal BIKFOKES memiliki fokus biostatitik, informatika kesehatan, kependudukan, dan kesehatan reproduksi. Adapun artikel atau naskah ilmiah yang dimuat dalam Jurnal BIKFOKES mencakup ranah penelitian, studi kasus, meta-analysis atau konseptual
Articles 80 Documents
Trends in Family Planning Uptake in Tanzania: An Analysis of National Survey Data 2021-2022 Ayoub, Harun Yussuf; Prasetyo, Sabarinah
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to uncover the socioeconomic and demographic factors that influence the usage of contraceptives by analysing trends and patterns in Tanzania's family planning uptake using data from national surveys. The results show that while Tanzania has made progress in increasing contraceptive prevalence from 27% in 2010 to 39% in 2021-22, disparities persist across socioeconomic and demographic lines. Women in urban areas, from higher wealth quintiles, and with higher educational attainment have significantly higher contraceptive prevalence rates compared to their counterparts. The study also reveals that the majority of women are aware of family planning methods, and more than 75% of users get their methods from public sources. However, barriers such as sociocultural norms, spousal communication, and limited knowledge continue to hinder progress, particularly in rural areas. The study's findings offer evidence-based insights to guide the development and implementation of more successful family planning policies and programs in Tanzania, with the aim of resolving ongoing disparities in access and use of family planning services.
Gambaran Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri Nugroho, R Nasrullah Nur
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja mudah terjerumus pada perilaku berisiko, seperti merokok, karena mereka tidak tahu banyak, mudah dipengaruhi, dan ingin mencoba hal-hal baru. Pada tahun 2018, proporsi merokok pada remaja berusia 10–14 tahun adalah 2,1%, dan mereka rata-rata menghisap 6–7 batang setiap hari. Dengan menggunakan konsep penelitian cross-sectional dari 406 siswa laki-laki SMP negeri di kelurahan Kebayoran Lama Utara, penelitian ini memberikan gambaran tentang perilaku merokok siswa SMP negeri. Besar sampel yang digunakan adalah 117 orang yang menjawab. Dalam penelitian ini, teknik quota sampling digunakan untuk pengambilan sampel. Data penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menunjukkan tingkat keparahan merokok sedang (37,6%), dengan pengetahuan rendah (61,0%), sikap buruk (51,0%), dan pengaruh teman sebaya (73,0%). Peneliti mengatakan bahwa sekolah sangat perlu meningkatkan pengetahuan mereka tentang cara mencegah perilaku merokok. Mereka juga harus melakukan hal-hal dalam kehidupan nyata.
Faktor Kontributor Prevalensi Stunting: Studi Kasus Jawa Timur Tahun 2022 Sofiyulloh, Sofiyulloh; Rahmaniati, Martya
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malnutrisi, termasuk stunting, masih menjadi masalah kesehatan yang mempengaruhi kemajuan pembangunan berkelanjutan. Stunting, akibat kekurangan gizi berkepanjangan dan infeksi berulang, menghambat pertumbuhan anak. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2022 adalah 21,6% dan masih belum mencapai target. Dan Jawa timur, angka stunting di 2022 adalah 19,2%, mendekati angka nasional pun masih belum mencapai target. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting di Jawa Timur, dengan fokus pada faktor soial ekonomi dan kesehatan. Data sekunder dari Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan Jawa Timur dianalisis menggunakan uji korelasi. Hasil menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan rata-rata lama sekolah memiliki korelasi negative yang signifikan terhadap stunting dengan kekuatan sedang (r=-0,422 dan -0,451). Sementara pernikahan di bawah usia 19 tahun menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan kuat (r=0,537), dan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki korelasi sedang dengan kekuatan sedang (r=0,429). Dan berdasarkan uji regresi linier berganda, BBLR adalah faktor kontributor yang paling signifikan dibandingkan variabel bebas lainnya. Temuan ini mengidentifikasikan bahwa berbagai faktor sosial ekonomi dan kesehatan yang menjadi variabel bebas berperan dalam kejadian stunting di Jawa Timur pada tahun 2022. Kata kunci: stunting, studi ekologi, Jawa Timur, korelasi
Stroke pada Lansia di Indonesia: Gambaran Faktor Risiko Berdasarkan Gender (SKI 2023) Darmawati, Annisa; Prasetyo, Sabarinah; Najah, Miftahun
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan prevalensi 8,3 kasus per seribu penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor risiko stroke pada lansia berdasarkan gender, dengan fokus pada faktor yang dapat dimodifikasi seperti aktivitas fisik, pola makan, kebiasaan merokok, dan pemeriksaan tekanan darah rutin. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirancang potong lintang. Sampel studi ini adalah subjek berusia ≥60 tahun (lansia) yang melaporkan diri atau didiagnosis stroke. Hasilnya memperlihatkan subyek laki – laki (54,7%) dan perempuan (45,3%) pada sampel lansia penderita stroke. Lansia stroke yang termasuk kategori lansia muda pada laki – laki (63%) lebih banyak dari pada perempuan (55,1%). Lansia perempuan lebih banyak tamat SD/MI ke bawah (76,9%) dibandingkan dengan lansia laki-laki (50,7%). Lansia laki – laki stroke lebih sedikit ditemukan tidak bekerja (36,7%) dari pada dengan lansia perempuan stroke (74,3%). Faktor risiko yang dapat diubah seperti aktivitas fisik dan merokok jumlahnya lebih banyak pada lansia laki – laki stroke dibandingkan lansia perempuan stroke. Diperlukan peningkatan kampanye kesehatan yang menekankan pentingnya berhenti merokok, rutin berolahraga, menjalani pola makan sehat, menghindari pola hidup sedentari, dan memeriksakan tekanan darah secara berkala untuk populasi lansia laki – laki stroke di Indonesia.
Determinants of Pediatric Tuberculosis in DKI Jakarta During The COVID-19 Pandemic Simanjorang, Chandrayani; Wangsawinangun, Rana Zahra Raniyah; Karima, Ulya Qoulan; Nurcandra, Fajaria
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic has affected the diagnosis and treatment of pediatric tuberculosis (TB), which can pose a public health burden if not properly treated. This study aims to find out the risk factors for pediatric TB. The design of this study was cross-sectional, using TB surveillance data extracted from maintenance cards of individuals who underwent TB screening in 2020–2022 at health facilities in DKI Jakarta. The independent variables in this study are age, gender, contact history, BCG immunization, and nutritional status. Logistic regression analysis was performed to identify factors associated with childhood TB after bivariate analysis using chi-square to determine the candidates. There were 14.158 patients as the sample, consisting of 5.9% positive TB. Risk factors associated with pediatric TB are aged 0-4 years (POR=0.3.90; 95% CI=3.32-4.58), male (POR=1.71; 95% CI=1.50-1.98), have a history of contact (POR=0.48; 95% CI=0.40-0.60) and do not have a history of contact (POR=0.78; 95% CI=0.64-0.91). Carrying out routine examinations on children in high TB areas, providing accessible health facilities, exceptional care for infected children, supporting vaccination programs, and promoting self-awareness and environmental sanitation can help prevent and control TB in children.
Keunggulan dan Tantangan dalam Penggunaan Computer Vision untuk Diagnosis Pneumonia Pediatri: A Systematic Review Fadhilah, Hafshah Farah; Kurniawan, Rico
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia pediatrik merupakan penyebab utama kematian anak-anak di bawah usia lima tahun. Teknologi computer vision menawarkan potensi besar untuk meningkatkan diagnosis pneumonia pediatrik dengan menganalisis gambar radiografi dada secara otomatis. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review dengan pendekatan PRISMA, meninjau artikel dari database IEEE Xplore, Science Direct, dan Scopus yang diterbitkan antara tahun 2020 hingga 2024. Studi ini menemukan bahwa algoritma deep learning seperti Convolutional Neural Networks (CNN) menunjukkan akurasi tinggi dalam diagnosis pneumonia pediatrik. Namun, tantangan seperti kebutuhan akan data berkualitas tinggi, interpretasi hasil AI, dan integrasi teknologi ini dengan sistem kesehatan yang ada masih perlu diatasi. Penggunaan teknologi computer vision memiliki potensi besar untuk meningkatkan diagnosis pneumonia pediatrik, namun tantangan yang ada harus diatasi untuk implementasi yang efektif.
Analisis Spasial Penyakit Tuberkulosis Paru di Kalimantan Tengah Tahun 2017 Dhamayanti, Grahyta; Yanti, Ari Rahma; Nurdani, Hanifah; Suningsih, Rijkianias
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 1, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Tahun 2017 ditemukan jumlah kasus baru TB Paru di Kalimantan Tenggah sebanyak 2033 kasus, lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penemuan kasus pada tahun 2016 sebanyak 1580 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya analisis spasial TB Paru di Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan model analisis spasial. Data kasus TB Paru di Provinsi Kalimantan Tengah diperoleh dari BPS Kalimantan Tengah. Jumlah kasus TB Paru tertinggi ada di Kota Palangka Raya, diikuti Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat. Kepadatan penduduk, rumah tangga pra sejahtera, rumah sehat ber PHBS, sanitasi rumah tangga dan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi faktor-faktor penentu terjadinya kasus TB Paru yang bervariasi pada setiap wilayah kabupaten kotanya. Beragamnya faktor penentu kasus TB Paru, sehingga diperlukan intervensi dan program kebijakan untuk menanggulangi TB Paru yang diprioritaskan pada karakteristik masing-masing daerah serta memperhatikan faktor risiko yang paling berkorelasi pada masing-masing wilayah.
Pengaruh Kehamilan Tidak Diinginkan Dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Perdesaan (Analisis Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017) Mulyaningrum, Desya; Rahmaniati, Martya
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 1, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BBLR adalah berat bayi lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Proporsi BBLR di Indonesia dari periode SDKI 2007, 2012, 2017 cenderung stabil dan tidak ada penurunan dari tahun 2007 dengan tahun 2017. Kehamilan tidak diinginkan menjadi salah satu faktor risiko BBLR. Kehamilan tidak diinginkan (unwanted pregnancy) adalah suatu kehamilan yang terjadi di luar perencanaan. Karena pasangan suami atau istri tidak mau menggunakan kontrasepsi, tidak ada akses ke pelayanan KB sehingga menyebabkan kehamilan, dimana sceara fisik atau psikologis pasangan tidak siap dan menolak kejadian kehamilan (unwanted pregnancy). Proporsi kehamilan tidak diinginkan berdasarkan periode SDKI 2007, 2012, 2017 cenderung stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehamilan tidak diinginkan terhadapp kejadian BBLR perdesaan di Indonesia berdasarkan data sekunder SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian ini adalah kelahiran hidup dalam 5 tahun sebelum survei dengan laporan berat lahir yang memiliki berat kurang dari 2500 gram dan bertempat tinggal di pedesaan. Hasil penelitian ini adalah proporsi kejadian kehamilan tidak diinginkan di Indonesia adalah 6,3% di perdesaan. Pada daerah perdesaan kehamilan diinginkan lebih berisiko untuk mengalami BBLR setelah dikontrol dengan variabel tingkat ekonomi, komplikasi kehamilan, dan kunjungan ANC. Hasil analisis multivariat secara statistik kategori kehamilan dengan BBLR di perdesaan menunjukkan hubungan yang tidak bermakna.
Model Spasial Faktor Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di Provinsi Jawa Barat: Analisis Data SDKI Tahun 2012 Safitri, Helmi; Suswanti, Ika
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 1, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berat badan lahir rendah merupakan salah satu penyebab meningkatnya kematian neonatus di beberapa negara berkembang. Selain itu, dapat memengaruhi perkembangan anak di masa dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko kejadian BBLR melalui pendekatan spasial di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan menggunakan data SDKI 2012. Sampel penelitian ini berjumlah 753 individu dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Variabel dependen adalah berat badan lahir rendah (kondisi bayi saat lahir g). Faktor risiko kejadian berat lahir rendah yang diteliti adalah kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, pekerjaan, konsumsi zat besi dan komplikasi kehamilan. Analisis penelitian ini adalah analisis prediksi menggunakan regresi logistik dan analisis spasial menggunakan Geographically Weighted Regression. Hasil penelitian menunjukkan variabel kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu dan komplikasi kehamilan membentuk model prediksi. Pada analisis spasial, model global spasial yang terbentuk adalah variabel konsumsi zat besi, sedangkan variabel kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, pekerjaan, dan komplikasi kehamilan merupakan model spasial lokal wilayah. Suplementasi besi merupakan salah satu intervensi yang dapat di lakukan secara global di seluruh provinsi Jawa Barat untuk menurunkan kejadian berat bayi lahir rendah. Pemerataan pembinaan kesehatan ibu hamil perlu ditingkatkan di wilayah dengan kejadian faktor risiko BBLR yang cukup tinggi.
Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Fatmawati Tahun 2020 Dhamayanti, Grahyta; Rahmaniati, Martya
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 1, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era digital saat ini rumah sakit dituntut untuk memanfaatkan teknologi informasi yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Teknologi informasi juga digunakan untuk memperbaiki mutu rekam medis rawat inap yang sering menghasilkan informasi yang tidak efektif bagi rumah sakit. Informasi yang tidak efektif sering disebabkan oleh adanya rekam medis rawat inap yang tidak lengkap dan terlambat dikembalikan. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototipe. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), standar prosedur operasi (SPO), dan manualbook. Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.