Di Indonesia, terdapat sebanyak 9,2 juta jiwa penyakit kelainan fungsi paru. Sopir angkutan umum yang merokok berisiko mengalami kelainan fungsi paru yang diakibatkan oleh rokok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan berat derajat merokok terhadap gejala kelainan fungsi paru pada sopir angkutan umum di Terminal Kampung Melayu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2023 di Terminal Kampung Melayu dengan desain cross-sectional pada 102 sopir angkutan umum sebagai sampel. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi sopir angkutan umum dan bersedia diwawancara. Wawancara langsung dilakukan menggunakan kuesioner dan spirometri untuk mengukur fungsi paru. Data dianalisis menggunakan uji Cox Regresi untuk mendapatkan nilai PR. Ditemukan 64,71% responden mengalami restriksi dan 6,86% responden mengalami obstruksi serta 47,06% memiliki berat derajat merokok kategori sedang. Berat derajat merokok pada kategori sedang (PR=2,076; nilai P=0,020; 95% CI=1,119-3,850) dan pada kategori berat (PR=2,326; nilai P=0,020; 95% CI=1,142-4,734) memiliki hubungan yang signifikan dengan risiko kelainan fungsi paru setelah dikontrol oleh variabel pengetahuan bahaya merokok. Berat derajat merokok memiliki hubungan terhadap risiko kelainan fungsi paru setelah dikontrol pengetahuan bahaya merokok.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024