Pelaksanaan kemitraan antara DUDI dan SMK sangat penting untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas, siap kerja, dan berdaya saing. Penelitian ini mengevaluasi program kemitraan pada aspek praktik kerja lapangan (PKL), bursa kerja khusus (BKK), dan in-house training (IHT) untuk menganalisis: (1) pencapaian program PKL, BKK, dan IHT pada konsentrasi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan (APHP) di D.I. Yogyakarta menggunakan model Context, Input, Process, dan Product (CIPP); serta (2) kendala yang dihadapi dalam kemitraan DUDI-SMK. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara yang divalidasi melalui expert judgment dan Exploratory Factor Analysis (EFA). Hasil menunjukkan: (1) tingkat pencapaian PKL sebesar 90% (context), 82% (input), 83% (process), dan 91% (product), dengan total 86,50% (kategori sangat baik); (2) tingkat pencapaian BKK sebesar 92% (context), 76% (input), 74% (process), dan 79% (product), dengan total 80,25% (kategori baik); (3) tingkat pencapaian IHT sebesar 91% (context), 92% (input), 89% (process), dan 94% (product), dengan total 91,50% (kategori sangat baik). Kendala meliputi indikator keberhasilan yang belum jelas, kurangnya optimalisasi evaluasi bersama, serta fungsi BKK yang belum maksimal dalam menjembatani lulusan dengan dunia kerja.
Copyrights © 2025