Perubahan iklim yang terjadi pada perioda 2019-2023 telah mengakibatkan terjadinya anomali curah hujan di kota Palembang. Dampaknya adalah terjadinya curah hujan yang sangat minim serta adanya curah hujan yang berlebihan pada perioda tersebut. Penelitian ini mengkaji dinamika curah hujan yang terjadi pada perioda tersebut dan dikaitkan dengan fenomena alam ENSO dan IOD. Data curah hujan diambil dari 3 stasiun pengukuran di kota Palembang yang kemudian diolah untuk mendapatkan jumlah curah hujan bulanan dan klasifikasi curah hujannya. Data terkait ENSO dan IOD diambil dari website sumbernya masing-masing yang kemudian diolah untuk mendapatkan jenis dan kategori ENSO dan IOD yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2019 dan 2023 telah terjadi 4 bulan kering akibat adanya fenomena El Nio dan IOD+. Pada tahun 2020-2022 didominasi oleh bulan basah dan bulan lembab akibat fenomena La Nia.Kata kunci: klasifikasi curah hujan, perubahan iklim, ENSO, IOD
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024