Artikel ini bertujuan menganalisis tafsir Al-Qur 'an bercorak sufistik dalam bahasa Sunda. Objek studinya adalah Tafsir Quranul Adhimi karya Haji Hasan Mustapa. Melalui analisis ilmu tafsir, kajian ini menunjukkan bahwa tafsir lokal Nusantara tidak bisa diasumsikan berkarakter sama sebagaimana tafsir Melayu-lndonesia. la menunjukkan kreatifitas lokal yang lahir dari keragaman latar budaya. Sebuah tafsir sufistik berbahasa Sunda yang menunjukkan proses dialog antara ajaran tasawuf dengan kekayaan batin orang Sunda dalam bingkai penafsiran Al-Qur 'an. Tidak saja melalui puisi dangding, ia juga menginterpretasikan pengalaman sufistiknya melalui bahasa tafsir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan dua metode. Pertama, metode Analisis isi berdasarkan makna variabel tafsir (manhaj, al-thariqoh, al- Ittijah, al-Lawn dan mazhab). Kedua, yaitu menggunakan metode komparatif. Adapun sebagian dari rumusan masalah yang akan dibahas pada artikel ini yaitu bagaimana metodologi penafsiran Kh Hasan Musthafa dalam tafsir Quranuladhimi dan bagaimana Kh Hasan Musthafa dalam memahami makna batin dalam penafsirannya. Dalam menjawab rumusan masalah yang ada, Hal ini telah dibuktikan dalam penafsirannya, yaitu: penapsiran yang berpusat pada makna batin, penggunaan meta/or alam kesundaan dan nuansa sastra Sunda. Signifikansi tafsir Mustapa terletak pada adanya proses indigenisasi nilai Al-Qur 'an (Islam) ke dalam karakteristik tradisi Islam lokal melalui karya tafsir. Tafsir Quranul Adhimi karya Mustapa menunjukkan secara jelas kreatifitas lokal dalam merespons tradisi intelektual tasawuf, terutama tafsir sufi.
Copyrights © 2024