Pemikiran salaf merupakan fondasi penting dalam tradisi Islam Sunni, di mana Ibn Taimiyah dan Ibnu Hanbal menjadi 2 tokoh sentral yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teologi serta aturan Islam. Ibn Hanbal dikenal sebagai pendiri Mazhab Hanbali, yang menekankan pada pemahaman literal teks Al-Qur’an serta Hadis, sementara Ibn Taimiyah memperkuat pendekatan ini dengan argumentasi rasional dalam mempertahankan prinsip-prinsip salaf di tengah tantangan pemikiran filsafat dan teologi rasionalis pada masanya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemikiran keduanya dalam konteks salaf, menyoroti persamaan, perbedaan, serta relevansi pemikiran mereka dalam kehidupan umat Islam. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan mengacu pada karya-karya utama, seperti Musnad Ahmad Ibn Hanbal dan Majmu' Fatawa, serta sumber sekunder berupa buku dan artikel ilmiah. Data dianalisis secara naratif dan komparatif untuk memahami dinamika pemikiran keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibn Hanbal dan Ibn Taimiyah memiliki kesamaan dalam komitmen terhadap prinsip salaf, namun Ibn Taimiyah memperluas kerangka pemikiran tersebut dengan pendekatan rasional yang lebih dinamis. Pemikiran mereka tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan teologis di masanya, tetapi juga tetap relevan dalam menjawab tantangan modernisasi dalam Islam.
Copyrights © 2025