Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembelajaran di sekolah dasar, khususnya bagi siswa kelas VI yang tengah membentuk identitas dan pemahaman sosial mereka. Artikel ini membahas penguatan pendidikan karakter melalui pendekatan culturally responsive teaching (CRT), dengan fokus pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan melibatkan 20 siswa serta 3 guru di Sekolah UPT SPF SD INpres Mallengkeri II berlokasi di Makassar. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi bagaimana integrasi nilai-nilai budaya lokal, seperti tradisi tabe' dan salim, dalam pembelajaran PPKn dapat memperkuat karakter siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CRT dalam pengajaran Pancasila ber hasil meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai karakter, seperti gotong royong, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Siswa merasa lebih terhubung dengan materi ajar ketika nilai-nilai budaya lokal dimasukkan ke dalam kurikulum. Selain itu, kegiatan yang melibatkan budaya setempat, seperti pengenalan seni dan tradisi lokal, membuat siswa lebih aktif berpartisipasi. Hubungan positif antara guru dan siswa juga terjalin, di mana siswa merasa dihargai dan didengarkan. Dengan menerapkan pendekatan ini, diharapkan pendidikan karakter menjadi lebih efektif dan relevan, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menyenangkan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pendidik dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter di sekolah dasar melalui pendekatan yang responsif terhadap budaya lokal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024