Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan bakteri gram positif yang secara alami berfungsi sebagai flora normal pada kulit. Pada konsentrasi yang besar S. aureus dapat menjadi bakteri patogen penyebab penyakit kulit pada anak maupun orang dewasa. Salah satu alternatif terapi yang dapat digunakan adalah bahan alami dari kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica). Kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica), dengan berbagai konsentrasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode Difusi Sumuran yang terbagi menjadi 8 kelompok uji yaitu 6 kelompok konsentrasi perlakuan, 1 kelompok kontrol negatif dan 1 kelompok kontrol positif dengan 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Daya hambat esktrak pada kosentrasi 70%, 80%, 90%, 100%, 110%, 120% dengan rata-rata diameter zona hambat masing-masing 3,06 mm; 3,59 mm; 3,72 mm; 4,77 mm; 6,49 mm; 5,87 mm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak pisang kepok mentah memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap S. Aureus.
Copyrights © 2024