Jagung adalah sumber karbohidrat penting setelah beras yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan, pakan hewan, dan bahan baku industri. Permintaan jagung Indonesia sangat tinggi saat ini, bertambahnya penggunaan bioetanol jagung sebagai bahan bakar alternatif. Upaya peningkatan produksi jagung hibrida dengan penggunaan benih unggul belum optimal, sehingga peneliti berasumsi menerapkan penggunaan pupuk organik KoheA+MF yang dipadukan dengan pupuk anorganik. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas pemberian pupuk organik KoheA+MF dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi benih jagung JH-37. Penelitian dilakukan di kebun percobaan PT. Agro Zuriat Mandiri, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia selama 5 bulan dari bulan Juni–Oktober 2024 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 5 ulangan. Perlakuan jenis pupuk yaitu rekomendasi (R) pupuk anorganik (kontrol), KoheA+MF+3/4 R pupuk anorganik, KoheA+MF+1/2 R pupuk anorganik, KoheA+MF+1/4 R pupuk anorganik, dan KoheA+MF+0 R pupuk anorganik. Penelitian diawali dengan pembuatan kompos KoheA+MF yang diinokulasi dengan bioaktivator MOL bonggol pisang selama 2 minggu. Kompos KoheA+MF 10 ton/ha diberikan 3 hari sebelum tanam, sedangkan pupuk anorganik Urea 300 kg/ha dan NPKS 300 kg diberikan setelah tanam. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan hara tanah sebelum dan sesudah diberi KoheA+MF dan pupuk anorganik, pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun, komponen hasil panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris/tongkol, jumlah biji/baris, bobot 100 biji, hasil pipilan per tanaman, dan produksi pipilan per hektar. Pupuk organik yang dipadukan dengan pupuk anorganik berdampak signifikan terhadap seluruh variabel pengamatan. Perlakuan kombinasi terbaik untuk produksi jagung pipil adalah KoheA+MF+3/4 rekomendasi pupuk anorganik.
Copyrights © 2024