Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Kompos KoheA+MF dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Benih Jagung Hibrida JH-37 Sondang, Yun; Wulantika , Trisia; Hardaningsih , Wiwik; Fitri , Febria; Wahono , Sentot; Ariliusra , Azzukhruf; Harnas , Hafid
Agroteknika Vol 7 No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i4.454

Abstract

Jagung adalah sumber karbohidrat penting setelah beras yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan, pakan hewan, dan bahan baku industri. Permintaan jagung Indonesia sangat tinggi saat ini, bertambahnya penggunaan bioetanol jagung sebagai bahan bakar alternatif. Upaya peningkatan produksi jagung hibrida dengan penggunaan benih unggul belum optimal, sehingga peneliti berasumsi menerapkan penggunaan pupuk organik KoheA+MF yang dipadukan dengan pupuk anorganik. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas pemberian pupuk organik KoheA+MF dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi benih jagung JH-37. Penelitian dilakukan di kebun percobaan PT. Agro Zuriat Mandiri, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia selama 5 bulan dari bulan Juni–Oktober 2024 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 5 ulangan. Perlakuan jenis pupuk yaitu rekomendasi (R) pupuk anorganik (kontrol), KoheA+MF+3/4 R pupuk anorganik, KoheA+MF+1/2 R pupuk anorganik, KoheA+MF+1/4 R pupuk anorganik, dan KoheA+MF+0 R pupuk anorganik. Penelitian diawali dengan pembuatan kompos KoheA+MF yang diinokulasi dengan bioaktivator MOL bonggol pisang selama 2 minggu. Kompos KoheA+MF 10 ton/ha diberikan 3 hari sebelum tanam, sedangkan pupuk anorganik Urea 300 kg/ha dan NPKS 300 kg diberikan setelah tanam. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan hara tanah sebelum dan sesudah diberi KoheA+MF dan pupuk anorganik, pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun, komponen hasil panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris/tongkol, jumlah biji/baris, bobot 100 biji, hasil pipilan per tanaman, dan produksi pipilan per hektar. Pupuk organik yang dipadukan dengan pupuk anorganik berdampak signifikan terhadap seluruh variabel pengamatan. Perlakuan kombinasi terbaik untuk produksi jagung pipil adalah KoheA+MF+3/4 rekomendasi pupuk anorganik.
Sifat-Sifat Kimia Tanah Sawah Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat Puspita Sari, Dyah; Fitri , Febria
Agrium Vol 22 No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v22i2.24079

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik kimia tanah sawah di Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara acak pada tiga lokasi lahan sawah yang sedang mengalami fase penggenangan. Parameter yang dianalisis meliputi pH tanah, P₂O₅ tersedia, N-total, C-organik, bahan organik, kapasitas tukar kation (KTK), aluminium dapat ditukar (Al-dd), dan nisbah C/N. Hasil penelitian menunjukkan pH tanah berkisar antara 5,26-5,71 (masam hingga agak masam), P₂O₅ tersedia 45,92-70,99 ppm (sangat tinggi), N-total 0,61-0,812% (tinggi), C-organik 2,22-3,08% (sedang hingga tinggi), bahan organik 3,81-5,29% (sedang hingga tinggi), KTK 13,52-26,39 cmol/kg (rendah hingga tinggi), Al-dd tidak terukur, dan nisbah C/N 3,37-4,05 (sangat rendah). Karakteristik kimia tanah sawah ini dipengaruhi oleh kondisi penggenangan yang menyebabkan perubahan pH, peningkatan ketersediaan P, perlambatan dekomposisi bahan organik, dan stabilisasi nitrogen dalam bentuk amonium. Rendahnya nisbah C/N mengindikasikan ketidakseimbangan antara karbon dan nitrogen yang dapat menyebabkan percepatan mineralisasi N dan peningkatan risiko kehilangan N melalui pencucian dan volatilisasi. Strategi pengelolaan yang direkomendasikan meliputi pengapuran, penyesuaian dosis pemupukan, penerapan sistem irigasi berselang, integrasi pupuk organik dan anorganik, serta penerapan rotasi tanaman untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan lahan sawah. Kata Kunci: Tanah sawah, Karakteristik kimia, Kesuburan tanah, Penggenangan, Padi Sawah