Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis gangguan berbahasa dan mendeskripsikan hubungan antara kerusakan otak dengan gangguan berbahasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menerapkan pendekatan deskriptif untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kerusakan otak dan gangguan berbahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan otak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan berbahasa. Gangguan berbahasa tidak hanya memengaruhi kemampuan komunikasi tetapi juga berdampak pada interaksi sosial dan kualitas hidup secara keseluruhan. Setiap jenis gangguan memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda, tetapi semuanya berakar pada disfungsi neurologis yang memengaruhi kemampuan kognitif dan komunikasi. Terdapat berbagai jenis gangguan berbahasa yang disebabkan oleh kerusakan otak, seperti demensia, skizofrenia, afasia, disleksia, apraksia, gagap, dan latah. Kerusakan otak memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan berbahasa. Proses berbahasa melibatkan interaksi kompleks antara berbagai elemen, termasuk fungsi otak, sistem pendengaran, dan kondisi mental. Kerusakan pada area tertentu di otak yang mengakibatkan kesulitan dalam berbicara, memahami, dan memproduksi bahasa. Terdapat dua kategori yaitu gangguan bahasa: gangguan perkembangan yang terjadi sejak lahir dan gangguan yang diperoleh akibat cedera atau kondisi medis.
Copyrights © 2024