Penelitian ini membahas penerapan model Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam pembelajaran Sosiologi di SMA wilayah Banten, Indonesia. Dengan menggunakan metode survei dan wawancara, penelitian ini melibatkan kuesioner kepada 150 siswa dari 5 sekolah serta wawancara dengan 50 guru Sosiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model P5 secara efektif meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Sekitar 72% siswa melaporkan peningkatan minat dan keterlibatan melalui proyek berbasis masalah, seperti menganalisis perubahan sosial dan merancang solusi untuk masalah komunitas. Proyek-proyek ini juga mendorong keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kemampuan praktis yang relevan dengan kehidupan nyata. Namun, terdapat tantangan seperti keterbatasan fasilitas di sekolah-sekolah terpencil, kurangnya kesiapan guru, dan kesulitan dalam mengintegrasikan model P5 dengan kurikulum. Sebanyak 65% guru mengaku kesulitan dalam merancang proyek yang relevan, sementara 58% lainnya menyebutkan kurangnya pelatihan sebagai hambatan utama. Sekolah yang memiliki dukungan institusi dan orang tua, seperti SMA Negeri 1 Serang, menunjukkan hasil lebih baik dengan menggabungkan proyek P5 dengan kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini menegaskan potensi besar model P5 dalam mentransformasi pembelajaran Sosiologi menjadi lebih interaktif, kontekstual, dan berbasis keterampilan. Namun, diperlukan perhatian lebih pada penyediaan fasilitas, pelatihan guru, serta fleksibilitas kurikulum untuk mengoptimalkan dampak model
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024