Abstrak Bagi masyarakat bangsawan, kain tenun dengan motif tertentu digunakan sebagai simbol kekuasaan dan kehormatan, sementara rakyat biasa mengenakan kain dengan desain yang lebih sederhana. Pakaian adat ini juga memainkan peran penting dalam upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, kematian, serta ritual keagamaan. Di era modern, pakaian adat NTT tetap relevan, tidak hanya sebagai warisan budaya tetapi juga sebagai produk ekonomi kreatif yang mendukung pemberdayaan perempuan dan pelestarian tradisi lokal. Pakaian adat merupakan kostum yang mengekspresikan identitas, yang biasanya dikaitkan dengan wilayah geografis atau periode waktu dalam sejarah. Di NTT juga terdapat beberapa suku. Dimana masing-masing suku memiliki kekhasan dan keunikan pakaian adat. Salah satu suku yang mendiami NTT adalah suku Rote. Pakaian adat suku Rote memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Kata Kunci: suku rote, kain tenun, pakaian adat Abstract For noble people, woven cloth with certain motifs was used as a symbol of power and honor, while ordinary people wore cloth with simpler designs. This traditional clothing also plays an important role in traditional ceremonies, such as weddings, births, deaths, and religious rituals. In the modern era, NTT traditional clothing remains relevant, not only as cultural heritage but also as a creative economic product that supports women's empowerment and the preservation of local traditions. Traditional clothing is a costume that expresses identity, which is usually associated with a geographic region or time period in history. In NTT there are also several tribes. Where each tribe has its own characteristics and unique traditional clothing. One of the tribes that inhabit NTT is the Rote tribe. The traditional clothing of the Rote tribe has its own characteristics and uniqueness. Keywords: suku rote, kain tenun, pakaian adat
Copyrights © 2024